Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Waspadalah Conte! Karena Liga Inggris itu Kejam

7 Juni 2017   10:42 Diperbarui: 7 Juni 2017   20:55 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Conte bersama istri dan putri nya kala perayaan gealr juara Liga Inggris/Daily Mail

Antonio Conte langsung sukses besar dalam pengalaman pertama nya di Liga Inggris. Conte yang awalnya "tidak dianggap" karena media-media Inggris lebih suka mengulas hadirnya dua nama besar seperti Pep Guardiola dan Jose Mourinho yang punya "tim mahal" di Kota Manchester , ternyata sukses mengantarkan Chelsea jadi juara Liga Inggris musim 2016/17.

Pria Italia berusia 47 tahun ini menapaki keberhasilan pendahahulunya di Chelsea, yakni Jose Mourinho dan Carlo Ancelotti. Dua figur pelatih top ini juga langsung meraih trofi Liga Inggris di musim pertamanya bersama Chelsea. Bila Mourinho melakukannya di Liga Inggris musim 2004/05, Ancelotti melakukannya di Liga Inggris musim 2009/10.

Namun, Conte harus mawas diri. Sebab, dalam beberapa tahun terakhir, fakta bicara bahwa Liga Inggris "sangat kejam" pada pelatih juara. Ya, beberapa pelatih yang di musim sebelumnya dieluk-elukkan di akhir musim, di musim berikutnya di luar dugaan mendadak dipecat oleh klubnya.  

Tahun 2011 silam, Ancelotti dipecat Chelsea hanya setahun lebih 13 hari setelah meraih gelar. Memastikan gelar pada 9 Mei 2010, pria Italia yang telah memenangi dua trofi Liga Champions ini dipecat manajemen Chelsea pada 22 Mei 2011. Begitu juga Mourinho pada come back nya di Chelsea pada musim 2013/14. Sukses membawa Chelsea juara pada 3 Mei 2015, kontraknya diputus oleh tim yang disebutnya sebagai "cinta sejati" nya itu pada 17 Desember 2015. Hanya enam bulan.

Dan yang masih segar dalam ingatan adalah nasib buruk Claudio Ranieri. Sukses membawa Leicester City juara di musim 2015/16, Ranieri dipecat hanya sembilan bulan usai perayaan juara untuk kali pertama dalam sejarah klub itu. Juara di bulan Mei, Ranieri dipecat pada 23 Februari. Sungguh klub-klub Inggris itu sangat kejam terhadap pelatih. Bagaimana Conte?

Pelatih yang mengawali karier dengan menangani tim-tim kecil di Italia macam Arezzo, Bari, Atalanta dan Siena ini tentunya tidak ingin bernasib seperti Mourinho dan juga dua kolega nya asal Italia.

Dalam wawancara dengan media Inggris, The Sun, Conte menyebut tidak akan mengulangi kesalahan yang dilakukan Mourinho. Menurutnya, faktor paling krusial adalah manajemen jadwal yang tepat di masa pramusim. Di era Mourinho, pasca juara 2015, Chelsea melakoni agenda berat pramusim. Imbasnya, Chelsea justru melakoni start lambat ketika Premier League 2015/16 dimulai. Ketika Mourinho out pada Desember 2015 silam, posisi Chelsea berada tepat di zona degradasi.

Selain manajemen peak performance yang tepat selama masa pramusim, yang jauh lebih penting bagi Conte adalah urusan transfer pemain masuk dan keluar untuk menghadapi musim depan. Conte harus bisa membuat Chelsea lebih kuat karena tim-tim pesaing juga melakukan hal serupa. Apalagi, Chelsea harus kembali membagi fokus karena akan main di Liga Champions. Terlebih, beberapa pemain bintang Chelsea seperti Diego Costa, Cesc Fabregas, Asmir Begovic dikabarkan bakal keluar. Eden Hazard juga diisukan berminat main di Real Madrid.

Menarik ditunggu bagaimana pendekatan yang akan dilakukan Conte untuk menyiapkan Chelsea menyambut musim depan. Dan, entah akan seperti apa nasib Conte di musim keduanya. Apakah akan seperti Mourinho kala membawa Chelsea juara back to back pada 2005 dan 2006 silam. Atau justru bernasib pahit seperti Mourinho pada 'pernikahan kedua' nya bersama Chelsea dan juga seniornya Claudio Ranieri. Salam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun