Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Kala Para Juara SEA Games Tak Berdaya di BWF World Tour Finals 2019, Kenapa?

14 Desember 2019   09:51 Diperbarui: 14 Desember 2019   09:54 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Usai Senin lalu meraih medali emas ganda putri di SEA Games 2019, Greysia Polii/Apriani Rahayu gagal lolos ke semifinal BWF World Tour Finals 2019/Foto: badmintonindonesia.org


Mulai Rabu (11/12) kemarin, di tengah hingar-bingar SEA Games 2019 yang memasuki akhir cerita serta matchday terakhir fase grup Liga Champions, bulu tangkis juga punya agenda penting. Bertempat di Kota Guangzhou, Tiongkok, BWF punya gawe. Nama gawenya, BWF World Tour Finals 2019.

Sesuai namanya, turnamen ini merupakan final dari serangkaian agenda BWF World Tour selama tahun 2019 ini. Peserta yang tampil tidak sembarangan. Hanya delapan pemain/pasangan terbaik dengan peringkat poin tertinggi di lima nomor sesuai pencapaian mereka di rangkaian turnamen BWF World Tour tahun ini. Artinya, total ada 40 pemain/pasangan yang tampil.

Setiap negara, maksimal hanya boleh mengirimkan dua wakil mereka di setiap nomor. Mereka lantas diundi dan dibagi menjadi dua grup. Setelah melakoni tiga pertandingan fase grup dengan sistem round robin, kemudian diambil dua pemain/pasangan peringkat 1-2 dari dua grup untuk tampil di semifinal.

Menariknya, dari total 40 pemain/pasangan yang tampil di BWF World Tour Finals 2019, tiga diantaranya merupakan pasangan ganda yang baru saja meraih medali emas nomor perorangan bulu tangkis di SEA Games 2019.

Dua diantaranya dari Indonesia. Yakni pasangan ganda putri Greysia Polii/Apriani Rahayu dan pasangan ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. Sementara satunya adalah ganda putra Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik.

Senin (9/12) sore waktu Manila, Filipina, ketiganya berhasil naik podium tertinggi dalam pengalungan medali. Ketiganya meraih medali emas. Kecuali Praveen, bagi pemain lainnya, itu untuk kali pertama mereka meraih keping emas di SEA Games.

Meski, tidak ada euforia berjilid-jilid. Sebab, hari itu juga, mereka langsung terbang ke Guangzhou. Malam harinya ada acara gala dinner. Lantas, Rabu (11/12), ketiganya sudah harus tampil di pertandingan pertama BWF World Tour Finals.

Tiga peraih medali emas SEA Games gagal lolos ke semifinal BWF World Tour Finals 

Yang terjadi, setelah tampil tiga kali beruntun di penyisihan grup mulai Rabu (11/12) hingga Jumat (13/12), ketiganya ternyata gagal lolos ke babak semifinal. Ya, tiga pasangan peraih medali emas ini tak berdaya.

Greysia/Apriani yang berada di Grup A, tak mampu meraih satu pun kemenangan dari tiga pertandingan. Mereka takluk dari ganda Jepang, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota yang merupakan unggulan 1. Serta dua ganda putri tuan rumah, Chen Qingchen/Jia Yifan (unggulan 4) dan juga Du Yue/Li Yinhui (6).

Menariknya, Greysia/Apriani selalu kalah rubber game. Di tiga laga, mereka selalu bisa menang di game pertama. Mereka bisa main gas pol di game pertama. Tapi, langsung loyo di game berikutnya. Seperti saat melawan Yuki/Sayaka di laga pertama, Greysia dan Apri bisa menang 21-19 di game pertama. Ternyata di game kedua, mereka kalah telak 5-21. Lantas kembali kalah 9-21 di game penenttuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun