Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Tiga Pemain Indonesia Berpeluang Juara di Akita Masters 2018

29 Juli 2018   06:14 Diperbarui: 29 Juli 2018   10:49 883
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tunggal putra Indonesia, Ihsan Maulana Mustofa, akan tampil di final pertamanya di tahun 2018 di Akita Masters 2018/Foto: juara.net-bolasport.com

Kabar gembira datang dari pebulutangkis-pebulutangkis Indonesia yang tampil di turnamen Akita Masters 2018 yang digelar di Akita, Jepang. Indonesia bisa mengakhiri turnamen BWF Tour level Super 100 ini dengan happy ending alias akhir yang gembira.

Ya, happy ending kini sudah dekat setelah tiga dari empat pemain Indonesia yang tampil di pertandingan semifinal, Sabtu (28/7/2018) kemarin, berhasil meraih 'tiket tampil' di final yang akan digelar Minggu (29/7/2018). Artinya, Indonesia kini berpeluang meraih tiga gelar di Akita Masters 2018. Yakni di nomor ganda putra lewat pasangan Akbar Bintang Cahyono/Moh Reza Pahlevi Isfahani, ganda campuran lewat Alfian Eka Prasetya/Angelica Wiratama dan tunggal putra atas nama Ihsan Maulana Mustofa.

Ganda putra pasangan Akbar Bintang Cahyono/Moh Reza Pahlevi Isfahani menjadi pemain pertama Indonesia yang berhasil merebut tiket ke final. Menghadapi ganda Taiwan, Lee Sheng Mu/Lin Chiaa Yu, Akbar/Reza berhasil menang dua game langsung, 21-17, 21-14 dengan 'cara kilat' alias hanya dalam waktu 29 menit.

Pasangan ganda putra yang baru berusia 22 tahun (Akbar) dan 20 tahun (Reza) ini melanjutkan penampilan konsisten mereka di turnamen ini. Dari empat laga yang sudah mereka lakoni di Akita Masters 2018---dari mulai putaran pertama, putaran kedua, perempat final hingga semifinal---Akbar/Reza selalu menang straight game alias dua game langsung.

Ganda putra Indonesia, Akbar/Reza tengah tampil on fire di Akita Masters 2018/Foto:Indosport
Ganda putra Indonesia, Akbar/Reza tengah tampil on fire di Akita Masters 2018/Foto:Indosport
Keberhasilan Akbar/Reza lolos ke final rupanya memberikan dorongan motivasi kepada pasangan ganda campuran Alfian Eko Prasetya/Angelica Wiratama yang tampil di pertandingan berikutnya. Menghadapi ganda campuran Taiwan yang menjadi unggulan 1, Chang Ko-Chi/Cheng Chi Ya, Alfian/Angelica tampil hebat. Pasangan non unggulan ini menang rubber game 21-16, 17-21, 21-14.

Sayangnya, harapan untuk menyaksikan final sesama pemain Indonesia di ganda campuran, tidak kesampaian. Di laga semifinal lainnya, pasangan Rinov Rivaldy/Pitha Mentari dikalahkan ganda Jepang, Kohei Gondo/Ayane Kurihara lewat pertandingan tiga game yang melelahkan. 

Menghadapi ganda Jepang yang jauh lebih berpengalaman, Kohie Gondo (26 tahun) dan Ayane Kurihara (28 tahun), sementara Rinov (18 tahun) dan Pitha (19 tahun) tidak ciut nyali. Kalah 17-21 di game pertama, pasangan juara dunia junior 2017 ini mampu move on di game kedua dan menang 21-19. Hanya saja, di game penentuan, RInov/Pitha takluk 15-21. Meski kalah, perjuangan Rinov/Pitha patut diapresiasi.

Ihsan Maulana ke final pertamanya di tahun 2018

Penampilan tidak kalah hebat juga ditunjukkan tunggal putra Indonesia, Ihsan Maulana Mustofa yang tampil di pertandingan semifinal terakhir. Menghadapi pemain Jepang, Yu Igarashi, Ihsan berhasil memperlihatkan mental pemenang yang dalam beberapa turnamen sebelumnya seolah hilang dari dirinya.

Memantau pertandingan ini lewat live score, saya sempat berpikir Ihsan sepertinya akan gagal ke final. Betapa tidak, pemuda berusia 22 tahun ini takluk 14-21 di game pertama. Lalu, di awal-awal game kedua, Ihsan kerap kali tertinggal dalam perolehan poin dari Igarashi.

Namun, Ihsan ternyata mampu bangkit dan berhasil memenangi game kedua  21-14 untuk memaksakan rubber game. Di game penentuan, Ihsan semakin merajalela. Semangat besarnya untuk menang dan tampil di final pertamanya di tahun 2018 ini, membuatnya bisa menyudahi game ketiga dengan 21-15. Total, Ihsan membutuhkan waktu 1 jam 15 menit untuk mengalahkan Igarashi dan menjadi laga terlama di semifinal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun