Mohon tunggu...
Gustaaf Kusno
Gustaaf Kusno Mohon Tunggu... profesional -

A language lover, but not a linguist; a music lover, but not a musician; a beauty lover, but not a beautician; a joke lover, but not a joker ! Married with two children, currently reside in Palembang.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Waspadailah Menggunakan Istilah Inggris Ini dengan Orang Asing

19 Februari 2015   20:48 Diperbarui: 4 April 2017   17:52 2595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Berkomunikasi dengan orang asing umumnya kita lakukan dengan menggunakan bahasa Inggris. Namun tahukah Anda ada sejumlah istilah yang kita praanggapkan sebagai serapan dari bahasa Inggris ternyata keliru besar. Alhasil orang yang kita ajak bicara tentu ternganga mulutnya karena tidak menangkap sama sekali apa yang kita maksudkan. Contoh yang pernah saya tulis pada posting beberapa waktu berselang, misalnya adalah penyebutan “pulsa” pada ponsel kita. Janganlah kita menyebutkan “pulsa” ini dengan “pulse” dalam bahasa Inggris, karena pasti orang asing ini akan kebingungan. Istilah yang benar untuk penyebutan “pulsa” ini dalam bahasa Inggris adalah “balance”, jadi kalau kita mau mengatakan “pulsa saya habis” tentu diucapkan dengan “my balance expires”. Istilah lain yang juga pernah saya singgung pada posting lama, adalah kesalahankaprahan tentang penyebutan “parabola” (piringan untuk menangkap sinyal televisi). Kepada orang asing, jangan kita menyebutnya dengan “parabole”, karena kemungkinan besar dia tidak akan menangkap maksudnya. Alasannya, karena kelaziman dalam bahasa Inggris benda ini disebut dengan “satellite dish”.

Ada beberapa istilah lain yang cukup menarik untuk kita waspadai agar tidak terjebak dalam embarrassment (rasa malu). Inilah contohnya. Bagaimanakah Anda menyebutkan “argometer” (pada taksi) dalam bahasa Inggris kepada tamu asing itu? Kalau Anda menyebutkannya juga dengan “argo” atau “argometer”, bisa dipastikan si tamu asing itu akan mengernyitkan dahi tanda tak paham. Pasalnya, dalam bahasa Inggris, perangkat untuk mencatat ongkos perjalanan taksi ini dalam bahasa Inggris dinamakan dengan “taximeter”, bukan “argometer”. Mungkin Anda masih penasaran, kalau demikian halnya, darimanakah kita menyerap kata “argo” ini? Sejauh penelusuran yang saya lakukan, pada bahasa Inggris ada istilah yang mirip bunyinya yaitu “ergometer” yaitu “peralatan yang mengukur tenaga otot pada saat kita melakukan latihan olahraga (an apparatus that measures work or energy expended during a period of physical exercise). Karena kedua peralatan ini ujud fisiknya serupa, kemungkinan dalam bahasa Indonesia lantas diberi nama “argo” pada taksi.

Istilah satu lainnya yang mungkin tak terbayangkan oleh Anda adalah “solar” (bahan bakar untuk kendaraan bermesin diesel). Bilamana Anda berbincang dengan orang asing dan mau mengatakan bahwa mobil Anda menggunakan solar, janganlah mengatakannya dengan “this car runs on solar”, karena si teman asing ini akan salah wesel. Pasalnya, dalam bahasa Inggris, “solar” dinamai dengan “diesel fuel” atau “diesel”. Seperti halnya “argo” di atas, Anda barangkali akan bertanya darimana asal-usul sebutan “solar” dalam bahasa kita ini? Sejauh yang bisa saya telusuri, istilah ini nampaknya diserap dari bahasa Belanda yaitu “solar-olie” (atau varian “solaarolie”) dan secara harfiah berarti “minyak solar”. Pada koran-koran berbahasa Belanda yang terbit di tanah air kita, sekitar tahun 1934-1935, banyak disebut “solar-olie” yang diimpor oleh BPM dan dijual dengan harga murah kepada golongan rakyat miskin. Menurut buku etymologi Van Dale, “solaarolie” ini tercipta pada tahun 1901-1925, yang berasal dari kata “solar” (berarti ‘matahari’) dan “olie” (berarti ‘minyak’). Apa kaitan minyak dengan matahari, tak dijelaskan di sini. Yang menarik juga diketahui, bahwa dalam wacana bahasa Belanda sendiri, istilah “solar-olie” ini tak lagi dipakai, dan sekarang digunakan istilah “dieselolie”. Jadi dalam bahasa Belanda istilah ini sudah usang (obsolete), namun di negara bekas jajahannya justru masih tetap dipakai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun