Mohon tunggu...
Gustaaf Kusno
Gustaaf Kusno Mohon Tunggu... profesional -

A language lover, but not a linguist; a music lover, but not a musician; a beauty lover, but not a beautician; a joke lover, but not a joker ! Married with two children, currently reside in Palembang.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pada Sariawan Justru Dilarang Makan Buah-buahan Asam

5 Agustus 2013   17:29 Diperbarui: 4 April 2017   16:55 7164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Apa kata orang (awam) kalau kita menderita sariawan? “Oh, itu karena kurang vitamin C, jadi harus diperbanyak makan jeruk dan buah-buahan yang asam lainnya”. Pendapat yang sudah ‘ingrained’ (meresap) ini nampaknya perlu direvisi alias dikoreksi, karena segala buah yang asam (jeruk, sitrun, lemon, nenas, apel, tomat, strawberry, buah ara), justru memicu terjadinya sariawan bahkan membuat kelainan ini menjadi lebih parah. Penyebab sariawan (bahasa Inggris: canker sore, bahasa Belanda: spruw) sampai sekarang tidak diketahui, namun ditemukan beberapa kondisi tertentu yang memicu terjadinya ‘stomatitis aphthosa’ ini.

Pada penderita sariawan ‘menahun’ (yang hampir tanpa jeda mengalami sariawan) ditemukan kekurangan zat nutrisi seperti vitamin B12, mineral seng (zinc), zat besi (iron), asam folat (folic acid). Juga adanya masalah system kekebalan (immune system), yang menimbulkan kelainan penyakit Celiac disease dan Crohn’s disease. Sejumlah factor pencetus (trigger) yang perlu diwaspadai antara lain, pasta gigi dan obat kumur yang mengandung lauryl sulphate; sensitivitas terhadap makanan, terutama coklat, kopi, telur, kacang-kacangan, keju, buah-buahan yang asam; helicobacter pilori, bakteri penyebab sakit mag (lambung), dan juga stres.

Penyakit Celiac disease dan Crohn’s disease, boleh dibilang sebagai penyakit ‘turunan’. Pada Celiac disease, penderita mengalami alergi terhadap gluten yaitu zat yang terkandung pada gandum/terigu, sehingga terjadi ‘sariawan’ (sore) di dinding bagian dalam usus. Demikian pula pada Crohn’s disease terjadi kerusakan dinding dalam usus halus (intestine) dan usus besar (colon), sehingga penyerapan makanan terganggu. Jadi kedua kelainan ini tergolong ‘auto-immune’, di mana sistem kekebalan tubuh justru menyerang organ tubuh sendiri. Pada Crohn’s disease sariawan ini menyerang mulai dari hulu sampai hilir system pencernaan artinya ‘mulai dari mulut sampai anus’ (from tip to tail).

Oleh karena itu, apabila sudah dipastikan penderita mempunyai Celiac disease, maka mutlak harus berpantang segala makanan yang mengandung ‘gluten’ (gandum), seperti roti, kue, mie dan sebagainya, seumur hidup. Pengobatan sariawan yang disarankan antara lain dengan kumur air garam dicampur dengan soda kue (baking soda), kumur dengan larutan hidrogen peroksida, atau dengan gel ‘milk of magnesia’ yang dibubuhkan pada luka sariawan. Antihistamin cair, seperti diphenhydramine (Benadryl) dapat pula dipakai sebagai obat kumur. Disamping itu sebagai mana sudah diutarakan di atas, hindari makan buah-buahan yang asam dan juga makanan yang pedas.

Demikian juga defisiensi (kekurangan) vitamin B12 dan zat besi yang terjadi akibat terganggunya penyerapan zat makanan di usus pada penyakit Celiac disease dan Crohn’s disease, harus ditingkatkan asupannya pada penderita.

Lalu bagaimana dengan pendapat bahwa sariawan dapat disembuhkan dengan pemberian vitamin C? Penelitian medis belum memberikan peneguhan atas ‘klaim’ ini, namun bilamana si penderita sariawan akan menggunakan vitamin C sebaiknya dikonsumsi dalam bentuk pil. Meningkatkan vitamin C dengan cara mengonsumsi buah-buahan yang asam (jeruk, lemon, nenas dan sebagainya) bukan menyembuhkan, tetapi justru akan memperparah kondisi sariawan tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun