Mohon tunggu...
Gustaaf Kusno
Gustaaf Kusno Mohon Tunggu... profesional -

A language lover, but not a linguist; a music lover, but not a musician; a beauty lover, but not a beautician; a joke lover, but not a joker ! Married with two children, currently reside in Palembang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kiat Casanova Menaklukkan Wanita

4 Mei 2011   07:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:05 34891
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

[caption id="attachment_107209" align="aligncenter" width="640" caption="(ilust ize-stuff.com)"][/caption]

Anda tentu sudah pernah mendengar nama Casanova yang identik dengan playboy alias penakluk wanita. Nama ini sudah menjadi legenda perayu wanita ulung bersama-sama dengan julukan Don Juan dan Lothario. Ketiga nama ini memperoleh ‘gelar’ sebagai philanderer, womanizer, skirt-chaser yang semuanya bermakna ‘lelaki yang pandai memikat hati banyak wanita dan bak lebah terbang dari kuntum ke kuntum lain dan selalu berhasil mengisap sari madu bunga yang dihinggapinya’. Namun berbeda dengan Don Juan dan Lothario yang hanya merupakan tokoh fiksi, Casanova benar-benar pernah ada dalam sejarah kehidupan manusia dan bahkan dia menuliskan pengalaman petualangan cintanya dalam buku otobiografi sebanyak 12 jilid. Seperti kita ketahui Don Juan hanyalah tokoh fiksi dalam hikayat Spanyol pada abad 16, sedangkan Lothario adalah tokoh dalam dongeng Don Quixote, di mana diceritakan Lothario yang diberi ‘tugas’ oleh sahabat karibnya, Anselmo untuk mengetes kesetiaan isterinya bernama Camila dengan merayunya. Uji kesetiaan ini malah berakhir dengan cinta terlarang antara Lothario dan Camila.

Giacomo Casanova memang mempunyai ‘prestasi’ luar biasa sebagai penakluk wanita. Tak kurang dari 132 wanita berhasil dilucuti hatinya, mulai dari wanita-wanita bangsawan (noblewomen), aktris, penari, pelayan istana (chambermaids), budak wanita Yunani, keponakan seorang imam, anak gadis seorang petani, perempuan hiperseks (nymphomaniac), lima gadis bersaudara kandung ditambah ibunya, bahkan juga dengan dua orang biarawati. Apa resep Casanova, yang diam-diam jadi panutan (role model) para lelaki (baik yang hidung belang maupun yang hidung tak belang) ini? Ternyata kata kuncinya adalah perhatian yang tulus. Di dalam menjalin hubungan dengan semua wanita, dia selalu memberikan cinta dan perhatian total dan mendapat imbalan cinta dari mereka. Dalam kamus cintanya, Casanova tak pernah menerapkan prinsip ‘tabrak lari’, yaitu sekedar memanipulasi kelemahan wanita, menikmati seks dan kemudian meninggalkannya. Dia memproklamasikan dirinya sebagai ‘manusia bebas’ (free agent atau libertine) dan tulisan-tulisan di bukunya menggambarkan pemikirannya yang kontroversial namun unik.

Secara tersirat Casanova memberikan kiat-kiat penting untuk menaklukkan hati wanita. Pertama untuk membuat wanita merasa spesial, lakukan sesuatu yang spesial pula. Kedua, pilihlah tempat berduaan dengan privacy yang baik, karena suasana ini akan menciptakan kemesraan. Ketiga, buatlah wanita merasa bahwa Anda mengagumi dirinya. Memandangi wajahnya sambil memuji kecantikannya secara tidak berlebihan akan melambungkan hatinya. Juga memujinya smart (pandai) akan membuatnya tersanjung. Keempat, jangan pelit memberikan dia hadiah tanda perhatian dengan memilih-milih harga benda itu. Kelima, bersikaplah penuh canda (playful) dan spontan. Dan yang terpenting dari semau hal ini, Anda harus lakukan dari lubuk hati yang terdalam dan bukan sekedar tipuan cinta gombal.

Sekalipun Casanova dikenal sebagai orang dengan moral liar, namun dari bukunya bisa dipetik sejumlah kutipan yang patut direnungkan. Dia memang dianggap sebagai tokoh yang mengamati kehidupan secara filosofis. Kutipan-kutipan yang unik diantaranya adalah Marriage is the tomb of love (Pernikahan adalah kuburan dari cinta), Love is three quarters curiosity (Cinta itu tiga per empat adalah rasa penasaran), I found that the writer who says SUBLATA LUCERNA NULLUM DISCRIMEN INTER MULIERES ('when the lamp is taken away, all women are alike') says true; but without love, this great business is a vile thing ( Saya dapatkan bahwa pengarang yang mengatakan ‘bila lampu sudah dipadamkan, semua wanita sama saja’ memang benar adanya. Tetapi tanpa rasa cinta, perkara besar ini akan mudarat).

Quotes (kutipan) Casanova lainnya misalnya I don’t conquer, I submit (Saya tidak menaklukkan, saya mengalah), Real love is the love that sometimes arises after sensual pleasure: if it does, it is immortal; the other kind inevitably goes stale, for it lies in mere fantasy (Cinta sejati adalah cinta yang kadangkala tumbuh dari kenikmatan duniawi, dan bila itu yang terjadi, dia akan abadi. Sebaliknya bila tidak, maka mau tak mau dia akan menjadi basi, karena cuma didasarkan pada khayalan belaka). Ya, karena ini diucapkan oleh seorang Casanova, Anda boleh menyetujui, boleh juga tidak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun