Mohon tunggu...
Gunawan
Gunawan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mengajarkan Sopan Santun Pada Anak

12 Juni 2017   01:06 Diperbarui: 12 Juni 2017   09:15 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Tata krama ada disetiap kelompok masyarakat dimana saja dan kapan saja, bila kita berkomunikasi seperti perkenalan berbicara, bertatap muka, atau pembicaraan melalui sarana komunikasi lainnya seperti telepon dan surat kita harus mengetahui tata kramanya.

Sopan santun adalah sikap perilaku seseorang yang merupakan kebiasaan yang disepakati dan diterima dalam lingkungan pergaulan.

Sopan santun merupakan wujud budi pekerti luhur yang dperoleh melalui pendidikan dan latihan dari berbagai orang dalam kedudukan masing-masing, seperti orang tua dan guru, para pemuka agama dan masyarakat dan tulisan-tulisan atau hasil karya para bijak (cerdik pandai) yang merupakan bagian dari ajaran moral.

Pengertian tata krama dalam kehidupan, Yang pertama adalah tahu situasi dan kondisi serta bertanggung jawab. Dan yang kedua adalah aksi dari reaksi manusia dalam suatu lingkungan. Yang diperlukan adalah komunikasi(alat hubung seseorang yang paling penting), perhatian diperlukan dalam komunikasi, sopan dalam bicara.

Cara mengajarkan anak sopan santun

"Manusia adalah gudangnya kesalahan," begitu bunyi pepatah bijak. Namun demikian, bukan berarti meminta maaf atas kesalahan menjadi hal mudah, termasuk bagi anak-anak usia sekolah. Agar anak mau meminta maaf, berikut 6 langkah yang dapat orangtua terapkan pada anak saat anak bertengkar dengan temannya, antara lain;

1. Beri kesempatan pada anak untuk mengungkapkan masalahnya.

Galilah dari diri anak apa yang membuatnya tidak mau/menolak meminta maaf. Baik orangtua maupun guru harus bersikap netral, tidak berpihak kepada pelaku ataupun korban. Jika berpihak, dikhawatirkan pemulihan hubungan keduanya akan semakin sulit.

2. Tidak memaksa anak meminta maaf.

Sering dijumpai orangtua yang memaksa anaknya untuk minta maaf, sebetulnya, cara seperti ini tidak benar dan dapat menekan anak. Semakin dipaksa untuk meminta maaf, semakin sulit bagi anak untuk melakukannya.

3. Tumbuhkan empati pada anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun