Mohon tunggu...
Inovasi

Kala Tuhan Dibalik Sang Penista

14 Juli 2017   11:10 Diperbarui: 14 Juli 2017   11:18 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Negara tercinta kita memiliki 5 agama resmi dan 1 aliran kepercayaan resmi yang saling melengkapi satu sama lain. Sepertinya kalau berbicara isu SARA yang terjadi sepanjang PIlkada Serentak 2017 terutama yang terjadi di Jakarta sudah basi dan membosankan. Saya selalu percaya bahwa kita semua memiliki Sang Pencipta  atau Tuhan yang sama dengan cara yang berbeda satu sama lain. Tuhan yang saya maksud djudul saya adalah Tuhan secara universal bagi seluruh agama. Lalu jika Tuhan selalu membela yang benar dan mewujudkan kebenaran, kenapa sang penista yang bagi beberapa orang adalah membawa masalah dan kebencian malah berada dibelakangnya

Saya bisa  berbicara begini karena ada faktanya dilapangan. Kalau di Buddha ada yang namanya hukum karma, di Kristen dan Katholik adalah hukum tabur tuai. Saya yakin agama yang lainnya mengajarkan hal yang sama  tentang hal ini.Mata ganti Mata, apa yang kabur akan kau tuai semua ini dirasakan oleh orang orang yang "membenci" sang penista. Ada yang terbirit birit pergi ke Timur Tengah karena kasus pornografi, ada yang krupsi 600 juta tapi cicilan, ada yang diteriakin oleh mahasiswa karena kerjanya hanya diam di Senayan atau dari kalangan artis yang justru akan cerai meski pernikahan baru seumur jagung. 

Saya Cuma bisa diamdan tertawa melihat bagaimana Tuhan bisa membalaskan "benih" yang mereka mereka tanam saat mencoba memasukan sang penista masuk prodeo. Maafkan bila membuat sakit hati dan saya tidak tahu apakah kasus kasus diatas benar atau masih bisa salah. Saya sih berharap ini hanya menjadi peringatan bagi mereka-mereka ini bahwa Tuhan justru ada dibalik Sang Penista bukan mereka yang selalu percaya tindakan mereka adalah perintah Tuhan. Mereka bisa belajar bahwa orang paling berdosa pun masih punya Tuhan seperti diri mereka yang mereka anggap suci.

Saya memang hanya anak SMA kelas 12 , tapi saya yakin bahwa kita masih memperbaiki keadaan seperti ini. Mungkin bermaaf maafan , saling silahturami karena sudah lama lih belum pulang dari Timur Tengah. Tapi bukan berarti kalian kalian yang menjerumuskan Sang Penista bisa lolos dari kasus-kasus anda. Khusus yang di Timur Tengah, masih ada kasus penghinaan lambang pancasila dan penghinaan agama yang akan anda hadapi. Tenang saja masih ada Tuhan kan, tunggu saja apakah anda juga punya backing Tuhan seperti si Sang Penista.

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun