Mohon tunggu...
Gufron Sumariyono
Gufron Sumariyono Mohon Tunggu... -

bekerja di Lembaga Kemanusiaan ESQ.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengalaman Spiritual

17 Juni 2013   13:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:54 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya ingin sharing pengalaman spiritual. di awal Juni 2013. Kisah nyata ini terjadi di Balai Pertemuan di Rumah Tahanan Wanita Pondok Bambu Jakarta Timur. . Dengan suara lantang, dengan suara yang keras, dengan suara yang mantab, Trainer ESQ menjelaskan dimikrofon yang berkekuatan 5.000 Watt : . Tuhanmu bukan pangkat, Tuhanmu bukan harta, Tuhanmu bukan anak istri atau suami, Tuhanmu bukan kesehatan, Tuhanmu bukan  ketenaran … Tuhanmu adalah Allah .. Tuhanmu adalah Allah .. Tuhanmu adalah Allah … . maka tersungkurlah sebagian besar dari 280 peserta training ESQ kelompok kedua di Lapas Pondok Bambu. Mereka menyadari dirinya sebagai hamba Allah. Mereka sedang menerima cobaan. Mereka sedang berada dibalik jeruji tahanan wanita di Penjara Rutan Pondok Bambu. Diantara pengikut training terdapat Jupe, Angelina Sondakh, Melina Dee dan Wa Ode. Kelompok sosialita wanita ibukota yang sedang menjalani hukuman. Mereka ikut training ESQ, tanggal 27 dan 28 Mei 2013. . Angelina Sondakh dan Melina Dee, dalam training ESQ di Rutan Pondok Bambu . Angie mencoba mengikhlaskan apa yang telah terjadi terhadap dirinya. Ia menyadari bahwa apa yang terjadi di masa lalunya itu merupakan kehendak Allah SWT. Ia meyakini bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini kelak akan kembali kepada-Nya. . “Saya yakin takdir saya telah digariskan sampai saya dibeginikan sama Allah biar saya gak terlalu sibuk sama urusan politik. Dulu kan saya sombong, gak pernah minta pertolongan Allah. Saya shalat aja enggak, boro-boro minta dilindungi. Sekarang kan Allah melindungi, saya justru bersyukur,” ucapnya. . Di saat rekan politiknya banyak yang meninggalkannya, Angie memiliki keyakinan bahwa Allah SWT akan menggantikan dengan yang lebih baik. “Saya dulu mengharapkan teman-teman politik saya membela, ternyata gak dibela juga. Artinya itu kesia-siaan semua. Saya harus mencari inti dari hidup, yaitu kembali kepada Allah,” pungkasnya. . Sebelum Training ESQ angkatan ke-5 dan 6 digelar pada tanggal 27 hingga 30 Mei 2013, Angie tercatat sebagai warga binaan yang rutin mengikuti Pengajian 165. Pengajian yang dilaksanakan setiap hari Jumat ini digagas oleh Forum Komunikasi Alumni (FKA) ESQ Koordinator Daerah Jakarta Timur. . Dahulu saya sangat mencintai suam saya. Allah telah mengambilnya. Saya mencintai karir saya. Allah telah mengambilnya. Saya mencintai kepopuleran saya. Allah telah mengambilnya.  Saya mencintai harta saya. Allah telah mengambilnya. . “Dengan kejadian ini hilang semua. Maha Besar Allah yang sudah menunjukkan kepada seorang Angelina Sondakh bahwa saya gak ada apa-apanya,” tambah Angie. . Angie merasa bersyukur bisa berada di dalam Rutan Pondok Bambu. Angie  bisa merenung sembari memetik hikmah atas ujian berat yang tengah dihadapi. Tak hanya itu, dengan berada di Rutan, dirinya juga bisa mengikuti Training ESQ. . “Saya bersyukur Allah menjawab semua doa saya. Ketika saya memohon, wahai Dzat Yang Maha Menghilangkan Kesedihan dan Kesusahan, tenangkanlah hati saya. Eh… dikirim ESQ, itu kan tanda Allah menjawab doa saya,” ungkapnya. . Menurut Angie, pelatihan ESQ membantunya untuk lebih mengenal jati diri sebagai mahkluk dan hamba Allah.  Angie sadar bahwa kecerdasan spiritual (SQ)  penting sekali, sama pentingnya dengan kecerdasan intelektual (IQ) dan juga kecerdasan emosional (EQ). . “Di ESQ  saya dapat adalah mengenali siapa Pencipta yang harus saya sembah. Dulu kan saya tunduk kepada pimpinan partai yang lebih senior. Tapi dalam ESQ itu diajarkan prinsip yang luar biasa. Selama ini saya terlalu banyak berpikir tentang hal-hal yang sifatnya duniawi. Bagaiman menambah harta, meningkatkan karir politik, meningkatkan ketenaran” ungkapnya. Angie telah mendekam di balik jeruji besi lebih dari setahun, dan mindsetnya sudah berubah total. . Angie mulai menyadari bahwa kasus yang membelitnya selama ini masih kecil, dibanding jumlah kenikmatan yan Allah telah berikan. Besarnya kenikmatan yang Allah telah berikan sangat besar, sangat luas dan sangat banyak sekali.. . “Sekarang saya lebih mengenal Allah. Saya sudah enggak terlalu khawatir anak saya bagaimana, saya enggak khawatir lagi dengan hinaan manusia. Saya tidak mencari pujian manusia, saya lebih ikhlas, saya lebih mencari ridho Allah” ujarnya. . Angie yakin bahwa dengan diambil semua yang dimilikinya, itu menandakan Allah SWT sayang kepada dirinya. “Selama ini saya bangga atas apa yang saya lakukan, saya bangga atas pujian orang. Selama ini saya mencari sesuatu yang fana. Saya terlalu sombong, tapi gak pernah berterimakasih kepada Allah,” tutur Angie. .

Panitia Relawan ESQ yang menyelenggarakan training ESQ di Rutan Pondok Bambu.
01 lkc
01 lkc
Wa Ode dan Bunda Lea Irawan dari ESQ di Rutan Pondok Bambu
01 lkd
01 lkd
Melinda Dee dan Bunda Lea Irawan dari ESQ di Rutan Pondok Bambu
01 lke
01 lke
Berfoto bersama
01 lka3
01 lka3
01 lka5
01 lka5
2
2
Jupe diapit Bunda Lea Irawan dan Kepala Lapas Pondok Bambu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun