Mohon tunggu...
Wongso Yudi Dharma
Wongso Yudi Dharma Mohon Tunggu... -

Konsultan kesehatan independen yang gemar blogging

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Diet Sehat untuk Membantu Pengobatan Kanker Otak

16 Oktober 2014   21:37 Diperbarui: 31 Mei 2018   14:17 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Diet untuk Kanker Otak

Ada dua diet khusus yang harus dipertimbangkan untuk membantu mengobati kanker otak, baik secara terpisah atau dalam kombinasi.

Diet ketogenik

Adalah diet dengan pola makan makanan berlemak tinggi, protein tinggi, dengan karbohidrat sangat rendah. Yang biasanya juga digunakan untuk mengobati epilepsi (Porta N et al 2009).

Tanpa karbohidrat, tubuh bergeser dari menggunakan glukosa menjadi keton untuk energi. Sel-sel otak yang sehat dapat memanfaatkan baik glukosa atau keton. Akhirnya sel-sel kanker otak hanya dapat membakar glukosa sehingga terjadi kelaparan pada sel-sel tumor / kanker otak.

Sebuah studi 2007 menguji teori ini pada tikus yang ditanamkan dengan sel kanker otak ganas. Kelompok satu diberi makan dan minuman tinggi lemak dan protein serta karbohidrat yang dirancang untuk menyebabkan ketosis pada anak dengan epilepsi, dan kelompok kedua diberi makan karbohidrat tinggi. Akhirnya kelompok yang diberik makanan rendah karbohidrat mengalami penurunan pertumbuhan tumor otak sekitar 35-65%, tergantung pada baris tumor, dan secara signifikan meningkatkan kesehatan dan kelangsungan hidupnya dibandingkan dengan kelompok, yang diberi diet rendah lemak dan tinggi karbohidrat (Zhou W et al 2007).

Pada tahun 1995, dokter dari Case Western Reserve melaporkan mengobati dua gadis muda yang menderita astrocytomas dengan rdiet ketogenik. Salah seorang gadis memiliki respon klinis yang menguntungkan tanpa perkembangan penyakit dilaporkan selama 12 bulan pada saat publikasi (Nebeling LC et al 1995).

Pada bulan April 2010, sebuah laporan kasus yang dipublikasikan menggambarkan sebuah pasien wanita yang lebih tua dirawat karena glioblastoma multiforme dengan air awal 2-hari puasa diikuti dengan diet ketogenik dan kemudian hanya diet kalori dibatasi. Tumor menurun selama pengobatan, semakin kecil pada scan berikutnya dari Januari hingga Juli, di mana titik pasien ketika berhenti mengikuti diet. Tumor kembali sepuluh minggu kemudian (Zuccoli G et al 2010).

Pada titik ini bukti yang mendukung pengelolaan kanker otak melalui diet ketogenik yang menarik, dan risiko yang minimal (Seyfried TN et al 2010).

Diet Pembatasan Kalori

Pembatasan kalori juga muncul untuk memperlambat pertumbuhan kanker otak. Sebuah studi pada tahun 2002 melaporkan percobaan pada tikus yang disuntikan sel kanker / tumor otak. Dibandingkan dengan tikus yang tidak dibatasi asupan makanan mereka, tumor otak pada tikus pada diet kalori terbatas tumbuh lebih lambat, kurang padat, dan ditampilkan kurang angiogenesis (membangun pembuluh darah baru untuk memberi makan tumor). Sel-sel tumor pada tikus kalori-terbatas lebih cenderung mengalami apoptosis ( bunuh diri sel kanker otak ) (Mukherjee P et al, 2002).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun