Mohon tunggu...
Goris Lewoleba
Goris Lewoleba Mohon Tunggu... Konsultan - Alumni KSA X LEMHANNAS RI, Direktur KISPOL Presidium Pengurus Pusat ISKA, Wakil Ketua Umum DPN VOX POINT INDONESIA

-

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Dinamika Koalisi dan Kecerdasan Berdemokrasi

10 Agustus 2019   08:55 Diperbarui: 10 Agustus 2019   09:04 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hari-hari belakangan ini, jagad politik  di negeri kita  sedang  dipenuhi dengan dinamika Koalisi Partai  Politik. Dinamika dimaksud terjadi  di antara Partai Politik Anggota Koalisi Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin.

Memperhatikan gerak dan arah  dinamika koalisi itu, tampak jelas terasa bahwa, dinamika   tersebut  tak terlepas  dari hal yang berkaitan dengan soal distribusi kekuasaan. Jika diamati secara saksama, sebenarnya sejak awal, koalisi Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin tampak sangat akur dan  solid.

Soliditas koalisi itu telah memenangkan pasangan Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin dalam perhelatan Pilpres yang baru lalu. Upaya pemenangan pasangan Koalisi Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin,  telah dilakukan secara sangat masif dan militan, baik dari Partai Koalisi,  maupun dari Relawan Pendukung pasangan Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin.

Sebagaimana diketahui bersama bahwa, rivalitas dalam Pilpres antara pasangan  Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin melawan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno,  telah berlangsung  dengan sangat keras dan amat  sengit.

Terminologi  keras dan sengitnya perhelatan itu,  diungkapkan  untuk tidak bermaksud  mengatakan bahwa pertarungan itu cenderung brutal dan melampaui batas public honestum atau Kepantasan Umum.

Gerakan  Perubahan

Sebagaimana diketahui dan dialami publik bahwa, situasi  politik pasca Pemilu, terutama setelah Pilpres telah  mengalami tekanan dengan tensi politik yang amat tinggi.

Terlebih setelah MK (Mahkamah  Konstitisi) menetapkan pasangan Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin sebagai pemenang Pilpres. Kemudian, implikasi politis dari situasi kemenangan itu adalah kalkulasi mengenai  distribusi kekuasaan. Hal itu secara nalar, cukup  logis untuk dipahami, karena berangkat dari asumsi bahwa,  siapa telah melakukan apa dan akan mendapatkan  apa.

Sehubungan dengan hal itu, maka muncul berbagai manuver dari para Ketua Umum  Partai Politik Koalisi Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin. Manuver politik itu antara lain,  dengan menyodorkan berbagai nama untuk dicalonkan sebagai  Menteri pada Kabinet Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin.

Kemudian, di tengah berbagai manuver itu, muncul kejutan politik dari Joko Widodo, yang tanpa diduga melakukan pertemuan dengan Prabowo Subianto di Stasiun MRT Lebakbulus.

Residu dan Nuansa Politik  dari pertemuan kedua aktor politik ini, telah menggetarkan nurani politik dari para pendukung  Koalisi Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin. Di satu sisi, Pertemuan itu telah dapat menurunkan tensi politik di mata publik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun