Mohon tunggu...
Gordi SX
Gordi SX Mohon Tunggu... Freelancer - Pellegrinaggio

Alumnus STF Driyarkara Jakarta 2012. The Pilgrim, La vita è bella. Menulis untuk berbagi. Lainnya: http://www.kompasiana.com/15021987

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Yesus Lahir Seperti Roti

25 Desember 2016   07:20 Diperbarui: 26 Desember 2016   07:33 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pohon Natal di Kota Vatikan, FOTO: centriitalia.com

Gema Natal dari Vatikan tahun ini sungguh indah. Gema itu lahir dari kata-kata Paus Fransiskus dalam homilinya. Homilinya singkat, padat, dan menyentuh.

Katanya, Yesus lahir lalu diletakkan di atas palungan. Di hadapannya ada orang tuanya, Maria dan Yosef. Yesus kiranya senang karena berada di dekat bapak dan ibunya. Ia tidak merasa sendiri. Ia merasakan kehangatan dari pelukan ibunya.

Kehangatan ini tidak dirasakan oleh banyak anak di zaman ini. Paus Fransiskus mengingatkan anak-anak yang lahir dan hidup dalam situasi sulit saat ini. Mereka—kata Paus—tidak merasakan pelukan ibu mereka saat lahir.

“Bayangkan anak-anak yang lari dari ancaman bom, yang sedang berlayar dengan perahu di atas lautan, yang tidur di pinggiran jalan dan di emperan toko,” demikian lanjut Paus Fransiskus.

Paus kiranya tidak asal sebut mengenai anak-anak yang sedang berlabuh dengan perahu di atas laut saat ini. Hari-hari ini banyak orang lari dari Siria dan beberapa negara lainnya. Dengan perahu kecil, mereka berusaha mencari kehidupan yang layak di Eropa. Merekalah kaum imigran yang datang mencari secercah harapan.

Di Vatikan, kaum imigran ini tidak asing lagi. Vatikan—selain menampung beberapa dari mereka—mengizinkan mereka mengunjungi Museum Vatikan dan Kapela Sistina secara gratis. Ini semua karena Vatikan ingin melihat mereka bahagia seperti banyak orang lainnya.

Pohon Natal saat dipasang, FOTO: idolomiti.it
Pohon Natal saat dipasang, FOTO: idolomiti.it
Kaum imigran di Vatikan juga disimbolkan dalam il presepe atau Kandang Natal yang didatangkan khusus dari Malta. Keuskupan dan Pemerintah Kota Malta menyumbangkan il presepeini kepada Vatikan.

Pemerintah dan Gereja Katolik Malta rupanya menghadiahkan sesuatu yang berharga untuk Vatikan. Kandang Natal itu adalah hasil karya Manwel Grech, seorang seniman di kota Gozo, Malta. Dalam karya seni itu, Grech menggambarkan Malta dalam bentuk seni arsiteksturnya, flora dan fauna, juga model rumah-rumah antik di sana.

Di dalam gambaran ini juga terdapat 17 figur termasuk beberapa figur binatang. Figur yang menarik perhatian adalah Luzzu. Figur ini menggambarkan drama para imigran di atas perahu yang sedang berjuang sampai mati untuk sampai di Eropa.

Uskup Agung Malta, Monsinyur Charles Scicluna, dalam sambutannya saat mengantarkan il presepeitu ke hadapan Paus Fransiskus mengatakan bahwa, di dalam figur perahu yang ada dalam kandang natal ini, kami dari Malta ingin mencari kehidupan yang layak di Eropa termasuk ketika kami keluar sebagai kaum imigran dari negara kami.

Paus Fransiskus dalam sambutannya saat itu menekankan hal senada dengan Mons. Charles. Kata Paus, melalui figur dan perahu ini, kita ingin menunjukkan rasa solidaritas, semangat berbagi, persaudaraan, dan kehangatan dalam menerima kaum imigran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun