Mohon tunggu...
Gordi SX
Gordi SX Mohon Tunggu... Freelancer - Pellegrinaggio

Alumnus STF Driyarkara Jakarta 2012. The Pilgrim, La vita è bella. Menulis untuk berbagi. Lainnya: http://www.kompasiana.com/15021987

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Menjadi Guru ala Siswa Cilik

21 Februari 2017   14:07 Diperbarui: 28 Februari 2017   02:01 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa cilik bisa jadi guru, FOTO: mammenellarete.nostrofiglio.it

Berbagi tidak selamanya dengan materi. Ilmu pengetahuan pun bisa dijadikan sarana berbagi. Berbagi—dengan demikian—bisa dilakukan oleh siapa saja. Siswa sekolah dasar pun bisa berbagi ilmu.

Berbagi ilmu seperti inilah yang dibuat oleh para siswa SD di Provinsi Alto Adige, Italia Utara. Provinsi ini menjadi satu-satunya provinsi otonom di Italia. Letaknya di perbatasan antara Italia dan Austria. Para siswa di beberapa sekolah di provinsi ini mencoba berbagi ilmu khususnya dalam bidang bahasa.

Warga di sini memang menggunakan 3 bahasa yakni Italia, Jerman, dan Ladino. Ladino adalah bahasa yang digunakan oleh orang Italia yang ada di sekitar pegunungan Alpen di Utara Italia. Ladino juga disebut sebagai Bahasa Latin versi orang gunung. Kata-katanya mirip seperti Italia karena akarnya dari bahasa Latin.

Anak-anak yang berbagi bahasa ini boleh disebut sebagai guru cilik. Guru—biasanya—suka berbagi ilmunya pada para murid. Para siswa ini dengan demikian bisa disebut guru karena sudah bisa berbagi ilmu.

Misi utama dari kegiatan berbagi ini adalah membantu siswa asing yang belum mahir berbahasa Italia. Misi ini—dalam perjalanannya—berkembang ke arah yang lebih luas lagi. Dari 3 bahasa menjadi 8 bahasa. Para siswa menggunakan 3 bahasa ibu tadi di sekolah. Lalu, dalam kegiatan berbagi ini mereka akan berinteraksi dengan siswa lain dari 8 bahasa yakni Italia, Jerman, Inggris, Spanyol, Yunani, Prancis, Magiaro, dan Ladino. Bahasa Magiaro digunakan oleh penduduk di Hongaria dan sebagian Romania.

Siswa cilik berdiskusi, FOTO: collegiopapio.ch
Siswa cilik berdiskusi, FOTO: collegiopapio.ch
Bagaimana mereka berinteraksi dengan 8 bahasa ini? Inilah yang mau dijawab oleh proyek berbagi ilmu ini.

Caranya mudah. Setiap siswa diajak untuk membuat teks dalam bahasa mereka lalu memublikasikannya di situs on line: http://www.palm-edu.eu/it. Di situs ini mereka berbagi. Sampai saat ini sekitar 1.500 teks sudah dipublikasi oleh para siswa dan sekitar 250 buah contoh soal dan latihan. Dengan publikasi ini, para siswa kiranya bisa memahami dengan baik beberapa bahasa asing tadi.

Proyek yang bernama Palm (salah satu promotornya adalah Erasmus Plus) ini memang bertujuan untuk mendalami bahasa asing. Para pendatang di Italia kiranya amat terbantu dengan program ini. Dari program ini, ada juga nilai lebihnya bagi orang Italia yakni mempelajari bahasa asing. Sehingga ada relasi mutalismo, orang asing memahami bahasa Italia dan orang Italia memahami bahasa asing. Relasi inilah yang didapat oleh para siswa dari 8 bahasa tadi.

Program berbagi ilmu ini dipromosikan di seluruh Eropa khususnya di sekolah dasar dan menengah. Di berbagai provinsi di Italia, sudah ada perwakilan masing-masing. Untuk Provinsi Alto-Adige, ada beberapa lembaga pendidikan yang berpartisipasi yakni la Liberà Universitàdi kota Bolzano dan 3 lembaga sekolah (dengan 3 bahasa yang digunakan) yakni l’Istituto compresivo Bolzanodan la primaria ‘A. Rosmini’ di Bressanone untuk bahasa Italia, la primaria diOrtiseiuntuk bahasa Ladino, dan la primaria diChiusa untuk bahasa Jerman.

Siswa cilik berbahasa asing di Italia, FOTO: logogenia.it
Siswa cilik berbahasa asing di Italia, FOTO: logogenia.it
Para siswa dari 3 bahasa ini adalah promotor utama dari teks yang dihasilkan. Mereka menulis dan ada tim yang menyeleksi teks sebelum dipublikasi di situs. Teks ini kemudian akan dibagikan ke teman siswa dari 5 bahasa lainnya di Eropa melalui situs. Saat ini, pengembangan untuk kegiatan interaktif di situs sedang dikembangkan secara bersar-besaran. Dengan pengembagan ini nantinya para siswa bisa berinteraksi langsung melalui situs.

Selain teks, para siswa juga bisa memublikasikan video kreatif. Dari segi klasifikasi, terdapat 8 tema penting, baik berupa teks maupun video: kreativitas dan fantasi, pendidikan dan kerja, waktu senggang, kesehatan dan kemakmuran, alam, penduduk, tahun, dan dunia. Temanya bervariasi. Ini berarti betapa kreatifnya anak-anak ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun