Mohon tunggu...
Rasull abidin
Rasull abidin Mohon Tunggu... Auditor - Sekelumit tentang kita

hidup itu indah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menunggu Matahari Tenggelam

8 September 2017   09:04 Diperbarui: 8 September 2017   09:31 856
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Art paint by. S.Wanto

Legam lenganmu terbakar terik matahari

Engkau taburkan lingkaran jala demi anak anakmu

serasa tak ada lelah yang menghampiri

Kehidupan engkau jawab dengan semangatmu

 

legam tubuhmu terbakar terik matahari

Engkau taburkan sejuta mimpi demi anak anakmu

serasa gelombang menjadi nafasmu

Dan gemerincing air hujan adalah keringatmu

 

Ayah..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun