Mohon tunggu...
Agoeng Widodo
Agoeng Widodo Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seseorang yang sedang belajar, dan sangat memimpikan Indonesia yang gemah ripah loh jinawi toto tentrem karto raharjo

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Mengenal Buaya dari Dekat di Penangkaran Buaya

9 Juli 2012   05:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:09 941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Awal bulan Juli, hujan mengguyur kota Balikpapan sejak pagi buta.  Berbagai rencana terpaksa ditunda karena kurang bersahabatnya cuaca. Termasuk mengajak keponakan ke Penangkaran Buaya di Teritip Balikpapan Timur. Beruntung tepat pukul 15.00 Wita hujanpun reda. Dan kamipun segera meluncur ke obyek wisata yang memacu adrenalin Penangkaran Buaya. Tak butuh waktu lama bagi kami untuk mencapai lokasi wisata ini, karena tempat ini hanya berjarak lebih kurang 28 Km dari pusat kota.

[caption id="attachment_186825" align="aligncenter" width="448" caption="Patung buaya lucu menyambut para tamu (dok. pribadi)"][/caption]

Memasuki areal wisata, kami disambut oleh sepasang patung buaya yang lucu. Mungkin dimaksudkan agar anak-anak (khususnya) tidak takut untuk melihat buaya yang notabene merupakan binatang buas. Di belakang patung buaya lucu ini terdapat sebuah kandang luas yang ditempati oleh sepasang gajah Lampung. Biasanya pengunjung bisa berkeliling areal wisata ini sembari naik gajah-gajah tersebut. Namun hari itu (mungkin karena sudah sore) gajah-gajah tersebut hanya berdiam di dalam kandangnya sembari merumput.

[caption id="attachment_186826" align="aligncenter" width="448" caption="Gajah Lampung di Penangkaran Buaya (dok. pribadi)"]

1341805485111490712
1341805485111490712
[/caption]

Hanya dengan merogoh kocek Rp. 15.000,- per orang (dewasa), sampailah kami di tempat Penangkaran Buaya. Menempati areal lebih kurang 5 Hektar, penangkaran buaya yang sudah beroperasi sejak tahun 1990 ini sudah dipadati pengunjung. Meskipun terkesan biasa dan sederhana, konon tempat ini memiliki koleksi jenis buaya terbanyak di Kalimantan Timur.

[caption id="attachment_186847" align="aligncenter" width="448" caption="Pintu gerbang sederhana (dok. pribadi)"]

13418098171836755075
13418098171836755075
[/caption] Buaya muara (Crocodylus Porosus) merupakan jenis koleksi paling banyak yang ada ditempat ini. Selain itu  masih ada jenis lain, yakni buaya air tawar (Crocodylus Siamensis) dan buaya supit (Tomistoma Segelly) yang merupakan jenis buaya langka.

[caption id="attachment_186848" align="aligncenter" width="448" caption="Koleksi buaya yang ada (dok. pribadi)"]

13418098611452489302
13418098611452489302
[/caption]

[caption id="attachment_186849" align="aligncenter" width="448" caption="Koleksi yang lain (dok. pribadi)"]

1341809912444015089
1341809912444015089
[/caption]

Lokasi wisata yang dibuka setiap hari dari jam 08.00 s/d 17.00 Wita ini terdiri dari kandang-kandang buaya yang berupa tembok setinggi lebih kurang 140 Cm dengan atap terbuat dari seng.  Di kandang-kandang sinilah kawanan buaya dipisahkan dengan kategori anakan buaya, penggemukan, remaja, dan induk. Untuk kandang buaya induk, tembok dibuat lebih tinggi dan pengunjung bisa melihat buaya-buaya induk di kolam yang besar dari celah-celah yang sudah disediakan.

[caption id="attachment_186850" align="aligncenter" width="448" caption="Kandang Induk-an (dok. pribadi)"]

13418099712058120330
13418099712058120330
[/caption] [caption id="attachment_186851" align="aligncenter" width="448" caption="Beberapa induk buaya (dok. pribadi)"]
13418100101944438040
13418100101944438040
[/caption] Untuk menyaksikan keganasan dari buaya-buaya tadi, anda juga bisa membeli seekor ayam (yang sudah dipotong) dan memberikannya langsung ke kandang-kandang yang ada. Maka seluruh buaya di dalam kandang akan berebut makanan yang anda berikan.

[caption id="attachment_186853" align="aligncenter" width="448" caption="Berfoto dengan anakan buaya (dok. pribadi)"]

1341810072817608006
1341810072817608006
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun