Ops,..jangan jangan kaget dulu, berita ini saya dapat dari beberapa media Nasional lalu kemudian saya gabungkan menjadi kesatuan yang mengabarkan soal survei dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA dan juga pernyataan Basuki Tjahaya purnama alias Ahok.
Menarik dan membuat penasaran, itulah politik yang sinerginya tanpa henti membuat kolaborasi dalam kehidupan bangsa yang menganut paham Demokrasi.
Kita beruntung hidup dan meniti nafas di bumi Indonesia yang sangat menghormati Demokrasi secara hakiki setelah era reformasi, contoh survei dari LSI Denny JA dan pernyataan-pernyataan Ahok, Anies dan tokoh lainya adalah bagian keikutsertaan bahwa demokrasi semakin baik berjalan pada garisnya.
terus terjadi di dalam kehidupan sehari-hari sebagai penikmat politik untuk selalu ikut menganalisa dan memperhatikan kemungkinan-kemungkinan siapa yang akan terpilih nanti sebagai pemimpin baru Jakarta. meskipun kepuasan hanya milik pemenang, tidak ada salahnya lembaga survei dan perorangan individu maupun kelompok untuk
Peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar mengatakan : Mayoritas atau sebesar 73.6 Persen dari 58,9 persen pengguna Media Sosial (Medsos) puas atas hasil kinerja Ahok-Djarot dalam memimpin Jakarta" dan sisanya 26,4 tidak puas.
Sejauh ini kita tidak akan pernah tahu tingkat kepuasan terhadap ahok di dunia media sosial jika tidak ada survei yang di lakukan LSI Denny JA, walaupun tingkat akurasi sebuah survei terus menjadi perdebatan, tapi inilah demokrasi. kebebasan melakukan penelitian politik, kebebasan untuk terus mengemukakan pendapat.
Selain LSI Denny JA yang mengatakan suara Ahok kandas, lembaga survei Median juga memberikan hasil pendapat surveinya yang mengatakan Ahok hanya mendapat electabilitas sebesar 39,7 persen, sedangkan untuk Anies 46,3 persen.
Yang menarik baik Ahok maupun Anies sama-sama santai menanggapi hasil-hasil survei tersebut. bahkan Ahok mengatakan "jika hasil survei sesuai, maka Jakarta Oktober 2017 nanti punya gubernur baru, namanya Anies"
untuk seorang Ahok perlu kita ketahui bersama jika jabatan Gubernur bukan sesuatu yang istimewa. atau harus di istimewakan. selama ini kita selalu di buat keky dan tersenyum dengan pernyataan ahok yang menganggap jabatan Gubernur Jakarta itu biasa-biasa saja.
Apakah oktober nanti Jakarta akan punya gubernur baru? mungkin Ahok dan beberapa pendukung utamanya bisa sedikit mengetahui, karena di atas hanyalah survei yang biasa-biasa saja. dan akhirnya salam weekend saja.