Mohon tunggu...
Gilang Dejan
Gilang Dejan Mohon Tunggu... Jurnalis - Sports Writers

Tanpa sepak bola, peradaban terlampau apatis | Surat menyurat: nagusdejan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Maluku Basudara

13 Desember 2016   00:25 Diperbarui: 13 Desember 2016   00:59 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebuah kampung sepakbola bernama Tulehu disudut Kota Ambon atau lebih luasnya daerah Maluku merupakan penghasil sepakbola terbaik di Nusantara dewasa ini. Ada data yang mendasari pandangan tersebut. Tim Nasional merupakan cermin utama mengenai hal ini, Timnas yang berlaga di Piala Aff 2016 disesaki klan Maluku. Seperti kita ketahui, Timnas merupakan gambaran kekuatan sepakbola suatu Bangsa. Dan Maluku merupakan kekuatan terbesar selain Papua dan daerah lainnya diseluruh NKRI pada hari ini.

Tanpa meminggirkan bakat-bakat Papua. Saya rasa Maluku dengan talentanya saat ini adalah yang terbaik di Indonesia. Gudang pemain berbakat nomor satu. Kalau boleh membandingkan, Papua hanya menyumbang satu pemain saja di Timnas yakni Boaz Solossa padahal mereka dalam sisi pembinaan jauh lebih baik, secara berjenjang talenta-talenta berbakat dipelosok tanah Papua diwadahi oleh klub nasional macam Persipura Jayapura atau Perserui Serui. Sedangkan di Maluku sendiri, adakah klub yang manggung di kancah tertinggi sepakbola Nasional?

Meski demikian mereka sanggup berkembang merantau ke daerah lain, hasilnya seperti yang saat ini kita lihat. Bagaimana ketika Manahati Lestusen dan Abduh Lestaluhu bermain bersama, kedua pemain tersebut notebene pemain yang berasal dari satu kampung. Talenta Maluku di Timnas tak berhenti pada dua pemain bertahan itu saja, di kedua sayap tim Garuda saat ini diisi oleh duo Maluku Zulham Malik Zamrun dan Rizky Rizal Pora. Ditambah pemain paling cemerlang sepanjang gelaran Aff kali ini Stefano Janite Lilipaly. Pemain yang dilahirkan di Arnhem, Belanda. 26 tahun lalu itu mengaku bahwa dirinya memiliki darah Maluku dari Sang Ayah Ron Lilipaly, sementara Ibundanya warga Negara Belanda asli, namun kemudian Lilipaly tetap memilih Indonesia sebagai tanah airnya.

Hebatnya, klan Maluku yang berada di Timnas saat ini berfungsi dengan baik alias memiliki kontribusi luar biasa. Abduh Lestaluhu sendiri tak tergantikan sejak pertandingan pertama melawan Thailand, pemain PS TNI ini tampil gemilang di bek sayap kiri. Sedangkan rekannya sesama anggota PS TNI Manahati Lestusen berfungsi kala duet bek andalan Timnas Fachrudin-Basna dilarang tampil akibat akumulasi kartu kuning. Terlepas dari hukuman penalti yang didapat Timnas, selebihnya Manahati bermain apik bersama Hansamu Yama Pranata serta berhasil membuat Lee Cong Vinh kapten dan pemain paling berbahaya di Vietnam mati kutu.

Stefano Lilipaly tak mau kalah dengan kedua rekannya tersebut, setelah menciptakan gol kemenangan di laga terakhir fase grup melawan Singapura, kali ini ia menciptakan penalti berkat akselerasi ‘ngotot’ ke area pertahanan lawan. Padahal, jika dilihat posisinya Lilipaly merupakan seorang Gelandang, namun daya jelajahnya yang sangat tinggi membuat dirinya dijadikan pemain paling penting di tim saat ini. Pemain yang mengidolakan Andres Iniesta ini tak pernah berhenti berlari.

Satu lagi pemain klan Maluku yang paling menanjak permainannya dari pertandingan ke pertandingan, Rizky Ripora. Pria asal Ternate ini mengandalkan skill, kelincahan, kecepatan, dan kengototannya untuk bertahan diposisi utama sayap kiri mengalahkan Zulham Zamrun sudara (baca; saudara) Maluku-nya sendiri. Tampil dihadapan Presiden Jokowi dan 30.000 penonton ia memperlihatkan skill olah bolanya yang mumpuni yang termasuk diatas rata-rata pemain Nasional. Beberapa kali ia menusuk ke jantung pertahanan lawan dengan cepat dan berhasil membelah konsentrasi barikade pertahanan Vietnam. Di menit ke-86 saat laga melawan Vietnam kita bisa menyaksikan bagaimana orang-orang dari Maluku tampil secara bersamaan. Terhitung lima pemain Maluku yang bahu membahu mempertahankan keunggulan 2-1.

Mungkin jikalau kondisi pesepakbolaan nasional baik-baik saja rasa-rasanya lima talenta Maluku saja tidak cukup karena daerah yang satu ini memiliki lebih banyak dari itu. Batasan pemain dari klub membuat klan Maluku tak bisa berkumpul seutuhnya di Timnas. Macam Rizky Pellu, gelandang jangkar asal Mitra Kukar ini terpaksa disimpan di daftar tunggu Timnas Aff dan tidak diikut sertakan di pertandingan meski namanya tercantum dalam 40 pemain yang didaftarkan ke AFF.

Berikut pemain berdarah Maluku yang masih aktif di pesepakbolaan nasional: Diego Michiels (PBFC), Ambrizal Umanailo (Persija Jakarta), Rizky Sanjaya Pellu (Mitra Kukar), Pandi Lestaluhu (PS TNI), Ridwan Tawainella (PSM Makassar), Ilham Udin Armayn (Bhayangkara FC), Rafa Maitimo (Arema Cronous), Sergio van Dijk (Persib Bandung), Tonnie Harry Cussel (Barito Putera), Jhony van Beukeuring, Rafid Lestaluhu (Persija Jakarta), Zulvin Malik Zamrun (Persela Lamongan)

Sedangkan, pemain dari kampung Tulehu alias Brazil-nya Indonesia di Liga Nasional yang masih aktif antara lain:

Alfin Tuassalamoni (PBFC), Hendra Adi Bayauw (Eks Semen Padang), Ricky Ohorella (Semen Padang), Abduh Lestaluhu (PS TNI), Abdul Rachman Lestaluhu (Persija Jakarta), Ramdani Lestaluhu (Persija Jakarta), Hasyim Kipuw (Bali United), Manahati Lestusen (PS TNI), Ricky Badres Leurima (Eks S.A.D Uruguay), Sedek Sanaky (eks Persija Jakarta), Syaiful Bachrie Ohorella (eks S.A.D Uruguay).

Memang, jika menilik sejarah Maluku tak bisa dipandang sebelah remeh di kancah sepakbola Nasional. Beberapa legenda yang sempat menjadi bagian Timnas pun turut melangkapi sejarah, seperti: Rochi Melkiano Edfen Putiray, Chairil Anwar Ohorella, Imran Nuhamaruri, Mauly Lessy, Ricardo Salampesy, Tallaouhu Abdul Mushafry.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun