Mohon tunggu...
elisabeth ngatini alias tiger
elisabeth ngatini alias tiger Mohon Tunggu... -

mataku sipit, kulitku hitam seperti pribumi

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Orang China Yang Menangis di Makam Gus Dur di Hari Imlek

9 Februari 2011   22:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:44 5569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12973265631094152035

[caption id="attachment_89909" align="aligncenter" width="640" caption="Soeharto dan Gus Dur/Kompas.com"][/caption] Imlek kemarin Ibu mengajak aku ke Makam Gus Dur. Agak kuatir juga, karena Ibu jarang bepergian jauh. Tiba-tiba harus ke Jombang. Sopir yang menyetir sudah aku beri tahu, kalau mau ke  komplek makam Gus Dur dan keluarga Ponpes Tebuireng ,  Peziarah yang datang dari arah Surabaya saat memasuki Kota Jombang langsung menuju arah Malang-Kediri yang melintasi PG Cukir. Parahnya sopir juga baru pertama kali ini ke daerah Jawa Timur. Jadi sempat kesasar. Tapi, inilah saktinya nama Gus Dur. Semua yang ditemui antusias saat ditanyai di mana letak makam Gus Dur. Ah, aku lega. Akhirnya sampai juga. Makam tersebut berjarak sekitar 8 km dari pusat Kota Jombang. Ada di Kompleks Pondok Pesantren Tebu Ireng. Wajah Ibu yang pucat langsung berubah ceria begitu menginjakan kaki di halaman Ponpes. Aku tahu kenapa di hari libur Imlek ke Makam Gus Dur, bukan malah merayakannya seperti orang orang china yang lain, Gus Dur memang sangat berarti buat Ibu dan kami orang China keturunan. Aku masih inget betul, saat kecil ada pertemuan orang China di Klenteng dan menyambut kedatangan Gus Dur. Aku membacakan puisi dan Gus Dur mencium pipiku. Memuji kalau cara membaca puisiku bagus. Komplek makam Gus Dur ternyata ramai bangeti. Gimana nggak ramai karena makam Gus Dur tepat berada di tengah-tengah ponpes dan banyak terlihat aktivitas santri yang mengaji dan belajar ilmu agama. Kupikir orang orang di sekitar makam yang sama seperti niatku mengunjungi makam, akan memandang asing dan heran aku dan Ibu yang China, tapi nyatanya tidak. Malah setelah acara doa ritual di makam, ada yang bilang kepadaku sudah biasa orang China datang ke Makam Gus Dur. Juga orang bule, orang lain agama. Itu karena Gus Dur pembela kaum minoritas. Sore aku dan Ibu pulang. Aku lihat Ibu sempat menangis tadi di makam Gus Dur. Ibu bilang saat makan di sebuah rumah makan di Malang, Gus Dur adalah orang yang pertama mencabut Intruksi Presiden (Inpres) No 14/1967. Inpres yang dikeluarkan oleh ORBA ketika awal berkuasa pada tahun 1967dan  melarang kaum Tionghoa merayakan pesta agama dan adat istiadat di depan umum dan hanya boleh dilakukan di lingkungan keluarga. "Karena Gus Dur, saat ini kita bisa merayakan Imlek..." begitu kata Ibu....

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun