Mohon tunggu...
Gede Surya Marteda
Gede Surya Marteda Mohon Tunggu... Freelancer -

Mencari jati diri di belantara Hutan Jati. Berusaha semampunya untuk menjadi pribadi yang humoris.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

5 Video yang Akan Merubah Pendapatmu tentang Sampah Selamanya

6 Januari 2015   14:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:43 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pernahkah kalian menghadapi situasi seperti ini?

Suatu pagi saya berangkat ke kantor seperti biasa dengan berjalan kaki, maklum kantor saya tidak terlalu jauh dari kostan jadi saya selalu menyempatkan diri untuk berjalan kaki, hitung-hitung mengganti jatah olahraga yang jarang saya lakukan.

Pagi itu karena cuaca sedang sangat bersahabat dan mood sedang bagus saya berjalan lebih santai sambil mengamati tingkah polah orang di jalanan. Belum ada 100 meter dari pintu gerbang kostan saya tidak sengaja bertatap muka dengan satpam yg kebetulan sedang merokok.

Saya berusaha menyapa dengan senyum, bapak itu tidak menggubris, mungkin tidak (atau sengaja pura-pura tidak) melihat. Ya sudah, tidak mengubah fakta bahwa hari ini lebih cerah dari biasanya, jadi saya santai saja. Namun, kejadian setelah itu sontak membuat saya kesal.

Pak Satpam itu dengan enteng membuang puntung rokoknya ke selokan di dekatnya, padahal ada tong sampah di sana walaupun sedikit lebih jauh. Karena kejadiannya tepat di muka saya, saya coba tegur pak satpam itu. Saya ambil puntung rokok di atas trotoar dekat tempat dia berdiri, yang kemungkinan besar rokok dia juga, terus saya sodorkan ke dia. "Pak, ini puntung rokoknya jatuh," kata saya berusaha mengingatkannya secara halus. "Ga mau ah, ini punya adik meureun, punya saya saya udah buang ke situ," sambil menunjuk ke selokan. Saya geram. Pak satpam itu secara sadar membuang puntung rokoknya ke selokan dan tidak menunjukan rasa bersalah sama sekali.

Apakah anda familiar dengan kejadian seperti itu? Masyarakat Indonesia memang belum punya sistem nilai sosial yang bisa menggiring perubahan pola pikir terhadap sampah. Masih banyak kompromi-kompromi yang terjadi ketika seseorang dengan sadar atau tidak sadar acuh dengan sampah yang mereka hasilkan. Merubah paradigma memang bukanlah hal mudah. Tapi bukan berarti tidak mungkin.

Di beberapa negara, beberapa lembaga non profit, komunitas, ataupun pemerintah memilih usaha mencerdaskan masyarakatnya tentang mengelola sampah yang baik menggunakan jalan yang bisa membuat orang berdecak kagum. Berikut adalah beberapa kampanye  audio visual untuk membantu menyampaikan pesan:

1. I Want To Be

Inti kampanye ini simpel: membuat kamu berpikir dua kali sebelum membuang sampahmu sembarangan. I Want To Be adalah kampanye yang dibuat hasil kerjasama dari dua badan nirlaba Keep America Clean dan Ad Council.

I Want To Be dirancang untuk membuat penonton merasakan keterikatan emosional terhadap sampah (plastik dan kaleng) yang mereka hasilkan dengan merubah sudut pandang terhadap plastik dan kaleng, dari benda yang akan berakhir di tempat sampah atau tpa menjadi sebuah kisah transformasi menjadi diri yang lebih baik.

2.The Beer Turnstile

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun