Dari sekian banyak kata
yang lahir dari bibirmu
adalah untaian mawar
subur di hati.
Cuma janjimu
kini jadi percuma.
Setangkai mawar
berkelopak menawan pun
tetap berduri di tangkainya.
Dan kau lupa,
kalau itu terkadang melukai
sampai ujung lubuk paling jauh,
kan membunuh dikenang.
walau tetap tegar ditatap
namun, takkan terlihat
bahwa di relung terjauh
hujan dan badai melanda_
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!