Mohon tunggu...
Kaka Geb
Kaka Geb Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Pencinta Kopi, Puisi dan Senja_

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Selembar Rindu

22 Agustus 2017   09:25 Diperbarui: 23 Agustus 2017   22:22 1376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dua puluh dua agustus; langit berawan sedikit.

Selembar awan menghitam berlalu. Dan datang lagi.

Sunyi tiada kicau burung.

Tidak seperti kemarin.

Dan sebuah cangkir berisi kopi telah dingin.

Ku biarkan bibir kering diterpa dingin

walau lembab rongga dada

Lebam di pelupuk mata

Kubiarkan mengalir di seluruh nadi

kunikmati setiap sentuhannya

meski harus menahan lara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun