Mohon tunggu...
Rizky Fachlevi
Rizky Fachlevi Mohon Tunggu... Seniman - Buruh Seni

Mahasiswa seni

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tirani Kampus Seni

15 Juli 2019   10:00 Diperbarui: 15 Juli 2019   11:18 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
IG. @larilari_kecil

Zaman perbudakansudah terlewati dan sangat tidak relevan dipakai pada zaman seperti sekarangini. Sesuai dengan Undang -- Undang Penghapusan Perbudakan 1883 (3 & 4 Will.IV c. 73) yang ditetapkan oleh parlemen Britania Raya dan telah diakui dunia.

Secara gamblang menyatakan bahwa tak akan ada perbudakan di atas dunia inibegitu pula dengan penjajahan yang telah tertuang dalam UUD 1945 "Bahwasesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan diatas dunia harusdihapuskan karena tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan prikeadilan"

Namun pernah kita merenung bahwa sebenarnya hal -- hal diatas hanyalahformalitas demi terciptanya kedamaian diatas sebuah kertas, sesungguhnya teman, hal -- hal itu belum terlewati ! 

Mental jajahan masih sangat melekatpada diri kita, tak perlu menengok jauh; kita semua ini adalah jajahankapitalis, sejarah dan sistem. Berapakali dalam sehari teman-teman melihatketidakadilan yang terjadi dikampus kita ? tirani sistem dan birokrasi yang mengekang.

Kita dipaksa bahkan diperalat untuk menjadi bawahan dari paraatasan, berapa kali kita ditindas oleh waktu yang telah ditetapkan namun hal itutak diiringi dengan kemajuan sarana dan prasarana, berapa kali keringat kitadiperas untuk mensukseskan sebuah acara untuk menaikan nama para pemimpin-pemimpin kampus ini, berapa lelah yang diperas dari tubuh kita?

Namun namakita tak pernah diucapkan saat sidang senat para petinggi lembaga atau palingsederhana berita yang naik di websitekampus ini, tentu saja kawan semua kebarhasilan yang diraih kampus ini, seakan-akan adalah kerja keras satu orang yang namanya selalu muncul di halamandepan website kampus ini, di baliho penerimaan mahasiswa baru; berapa kali kitaribut karena berebut ruang latihan; 

Sementara kampus tenang-tenang sajamenghabiskan anggaran untuk hal yang tak perlu, berapa kali pula kitadiremehkan karena dicap sebagai mahasiswa manja yang tak siap meninggalkankenyamanan, sesering apa kegiatan kita dihambat karena aturan tak masuk akal.

Kepada teman-teman seangkatan,yang lebih tua atau yang lebih muda. Mari ikuti kata Pram "Adil sejak dalampikiran" jangan pandang juniormu seperti anak ingusan yang baru mengenal dunialuar, jangan perlakukan dia dengan alasan pengenalan yang kau sebutkan, padahal nyatanya itu adalah jajahan, jangan menggebu-gebu menyuruhnya bekerja, untuktujuan balas dendam yang terjadi pada dirimu dulu. 

Mari sambut hangat diaseperti kawan yang nantinya akan membantu kita dalam banyak kegiatan, menolongkita di saat ujian, dan memberikan kita pujian saat kelulusan; 

Juga kepada parajunior letak rasa hormat kepada seniormu bukan rasa takut, mereka lebih dulutahu dan lebih dulu mengerti, tentang apa yang kalian pelajari, lebih dekatnya lagi soalsituasi kampus, berteman sedekat-dekatnya silakan tapi jangan sampai kelewatbatas dan menganggap semua perlakuan dan ucapannya adalah gurauan, hargaisambutan hangat mereka teman-teman .

Mari bersatu teman-teman, bersinergi bersama-sama hanya untuk kesenian dan keilmuan yang kitatimba disini, kesampingkan soal remeh temeh yang menghambat proses kreatif,persaingan itu biasa dan wajib adanya namun kalau sampai menimbul keributan danperpecahan, apakah itu namanya seorang kawan ?, 

Berkarya lah seluas-luasnya,kalau tak dapat berkarya di tugas-tugasmu karena hambatan dosen kita yangmengharuskan ini dan itu, berkaryalah secara mandiri dan minta dukungan teman-temanmu, bukalah perteman baru dan tunjukan idemu ke dunia luar, maka kita takakan di cap lagi mahasiswa ingusan, apalagi produk gagal bikinan zaman.

Jadi teman-teman marilah bersatupadu, kita runtuhkan tirani kampus ini. Sistem yang usang dang mengukung harussegera dibuang, sikap yang kolot dan kekanak-kanakan harus segeraditinggalkan, jangan takut lagi dan menunduk ketika diancam, di kekang, atau diperkosa haknya, mereka tak akan merajam kita bukan ? mari berdiri, berbagi danbersuara jika bersua. Karena kita bukan budak kawan !

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun