Mohon tunggu...
NewK Oewien
NewK Oewien Mohon Tunggu... Petani - Sapa-sapa Maya

email : anakgayo91@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Adik, Dunia Maya Itu Maya Sayang!

24 Februari 2017   15:58 Diperbarui: 24 Februari 2017   16:16 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: kaltim.tribunnews.com

Untuk kalangan muda media sosial memang seolah menjadi kebutuhan primer, atau kalau tidak kebutuhan sekunder berlabel plus. Seorang teman tidak memiliki akun medsos bisa dipertanyakan kekiniannya.

“Si Anu kok kuno banget.”

“Iya. Masak gak ada Medsos nya.”

Dsb.

Karena ada semacam pengasingan dari kawula muda kebanyakan terhadap mereka yang tidak (belum) tertarik dengan dunia ‘kedua’ tersebut, jadilah mereka ikut nyemplung, berpetualang dan menulis cerita di sana. Dunia yang sebenarnya, atau paling tidak, berpeluang besar akan kemayaannya (khayalan) ketimbang sebaliknya.

Sangking tenggelamnya bahkan si adik itu, semua kegiatannya dibagikan di medsos, apalagi yang menyangkut perasaan, wah bisa berabe kalau penduduk maya tidak tau, yang tidak dialami saja dikarang-karang, ini kenyataan men.#payah.

Lagi nyuci piring! Dihukum Mama soalnya.

Oallah! Kenapa statusnya gak sekalian: Lagi Be ol! Kebelet soalnya.

Alasan awalnya hanya sebatas hiburan semata, sebagai pengisi waktu luang saja, namun lama kelamaan menjadi candu yang membuat semua terlena. Kebiasaan karena biasa. Hingga Ia lebih banyak berada di dunia ‘khayalan’ ketimbang nyata.

Ia lebih tau kondisi orang susah yang berada di Negeri seberang, atau bahkan Benua yang jauh dari pada tetangga sebelah rumah sedang menjerit menahan kegetiran hidup karena teman kongkow maya nya membagikan kronologis detailnya. Kemudian Ia pun menulis komentar belasungkawa yang dalam, juga turut membagikan pada khalayak ramai dan tak lupa meminta do’a dari penghuni. Menurut saya hal demikian hanya menyebar aib si korban, tak ada tindakan nyatanya (hanya sebagian). Oallah, padahal penulis pelakunya juga (jadi, ini semacam menuding hidung sendiri, hik hik hik).

Dalam hal ini, bukan berarti penulis anti dumay, jelas bukan, kawan! Aku juga kalau ada waktu luang sering tegur-sapa sama teman-teman, juga, ya sama –cuci mata. #haha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun