Â
Enzo Allie sudah diputuskan tetap melanjutkan pendidikannya di Akademi Militer (Akmil). Keputusan itu disampaikan KSAD Jenderal Andika Perkasa di Mabes TNI AD pada 12 Agustus 2019.
Enzo, kata Andika, telah menjalani tes tambahan pada 10-11 Agustus 2019. Hasilnya, Enzo mendapat nilai indeks moderasi bernegara 5,9 dari nilai maksimum 7.
Karuan saja keputusan TNI AD ini mendapat penolakan dari sebagian anak bangsa yang selama ini giat melawan propaganda-propaganda Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Tidak sedikit dari mereka yang langsung mengibarkan bendera putih tanda menyerah. Bukan hanya itu, kelompok ini pun langsung melancarkan serangan-serangannya, khususnya kepada Mahfud MD dan Banser.
Banser, bagi kelompok pro-khilafah seperti HTI, ISIS, JAT, dan lainnya adalah penghalang berdirinya khilafah. Pada Desember 2014, Abu Jandal Al Yemeni al Indonesi yang diketahui sebagai kombatan ISIS asal Indonesia melontarkan ancamannya yang ingin membinasakan TNI, Polri, Densus 88, dan Banser.
"Kami akan kembali ke Indonesia untuk menegakkan syariat Allah dengan mulai memerangi kalian, dengan membantai satu per satu dari kalian, TNI, Polri, Densus, dan Banser," ancam Abu Jandal.
Dalam video yang beredar lewat jejaring Youtube itu, Abu Janda menyebut keempat sasaran pembantaiannya dengan kata "babi".
"Ketahuilah pasukan koalisi kewalahan hadapi ISIS dan perlu bantuan babi-bagi bodoh seperti kalian," imbuhnya (Sumber: Republika.co.id).
Sebaliknya, kader dan simpatisan HTI serta kelompok-kelompok pro-khilafah langsung melakukan selebrasi kemenangannya. Bagi kelompok-kelompok ini, keputusan KSAD sebagai penanda awal kebangkitan khilafah di Indonesia. Dan, Enzo dijadikan sebagai simbol kebangkitannya.
Lanjutkan Pendidikan Enzo Allie, Sikap KSAD Andika Perkasa Tepat
Tidak ada yang salah dengan keputusan TNI AD atas Enzo Allie yang bermula dari sebuah polemik tersebut. Apalagi keputusan tersebut diambil dari sebuah test yang terukur.