Artis serba bisa asal Jepang, Hoshino Gen, pada 20 Agustus 2018 lalu merilis tunggalan baru berjudul "Idea". Bersamaan dengan perilisan tunggalan, sebuah video musik untuk mempromosikan tunggalan itu juga diluncurkan di YouTube dan segera populer.
Video musik itu sungguh menarik karena teknik pengambilan gambarnya dilakukan secara one shot / single-take tidak dengan satu kamera, melainkan 70 kamera sekaligus! Video tersebut menampilkan Hoshino Gen yang menyanyikan lagu tersebut diiringi sejumlah musisi dan penari.
Ya, Hoshino Gen harus bergerak cepat menyisir setiap area yang telah ditentukan serta memperhatikan waktu pergerakannya agar sinkron dengan lagu. Tak jarang Hoshino Gen sampai pontang-panting berlarian kesana kemari di lokasi shooting seluas kurang lebih 3000 meter persegi. Sampai-sampai ada salah satu adegan dimana ia menggunakan segway untuk membantu pergerakannya di area yang cukup jauh.
Baik musisi pengiring Nagaoka Ryosuke of Petrolz dan STUTS, 16 penari pria dan wanita, serta pembawa properti harus tahu kapan mereka harus bergerak karena tidak ada re-take atau pengambilan gambar ulang. Jika ada kesalahan maka konsekuensinya adalah adegan harus diulang dari awal. Benar-benar kerjasama yang hebat dari semua yang terlibat mulai awal lagu hingga diakhiri dengan gong yang dipukul oleh Hoshino Gen.
Konsep video one-shot dirasa efektif dari sisi eksekusi karena hanya dilakukan sepanjang durasi lagu. Tetapi konsep ini memerlukan perencanaan yang benar-benar matang sebelum eksekusi. Kalau ada kesalahan di awal, tengah atau akhir video yang sifatnya melenceng dari skenario, maka harus dilakukan pengambilan ulang.
Sebagai informasi, Hoshino Gen pernah membuat video musik "Sun" di tahun 2015 lalu. Konsepnya one-shot dengan menggunakan satu kamera dengan mengaplikasikan sejumlah teknik pengambilan gambar. Tapi video musik itu tidak murni one-shot karena ada proses editing. Nah, di video musik "Idea" ini benar-benar one-shoot dengan 70 kamera statis yang melakukan berbagai teknik pengambilan gambar.
Diawali dengan high-angle shot yang menyorot vibraphone di satu area dari atas, disusul kamera berikutnya yang mengambil gambar secara medium long shot, lalu long shot yang merekam pergerakan sang artis. Lalu kamera lain melakukan tugasnya mengambil gambar medium shot, disusul kamera lain yang berada di posisi yang sama mengambil gambar medium close up. Begitu seterusnya.
Karena kamera statis, tidak ada teknik panning, tricking atau pun crabbing. Kuncinya adalah pergerakan artis, musisi pengiring dan penari yang tepat, juga pergerakan properti yang pas, termasuk lighting atau pengaturan cahaya yang tepat. Satu yang paling penting adalah masing-masing cast dan pembawa properti harus patuh pada timing atau waktu.
Kombinasi dari semua itu menghasilkan video musik yang ciamik dan berkesan bagi siapapun yang menontonnya. Dan memang video musik satu ini menjadi salah satu video musik terbaik yang pernah saya tonton. Â Kreativitas video musik ini patut diacungi dua jempol. Anda bisa menyimak video musiknya berikut ini.
