Mohon tunggu...
gdr
gdr Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

5 Mahasiswa FTP-UB Berhasil Mengembangkan Inovasi Teknologi Alat Pengepres Baglog Jamur Tiram

18 Juni 2017   06:54 Diperbarui: 18 Juni 2017   08:23 996
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dewasa ini, 5 mahasiswa Jurusan Keteknikan Pertanian Fakultas Teknologi Petanian Universitas Brawijaya Malang mengembangkan teknologi pengepresan media tanam jamur tiram yang dinamakan BABE PRESS (Baglog Double Tube Pressure).  Hal ini dilakukan dalam rangka Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penerapan Teknologi yang diadakan oleh Kementerian Riset Teknologi Dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. Pengembangan dilakukan karena permintaan konsumen terhadap jamur tiram yang akhir-akhir ini kian meningkat. Hal ini dapat disebabkan oleh peningkatan minat konsumsi dan pengolahan jamur yang juga semakin berkembang.

Desa Tulungrejo merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Bumiaji, Kota  Batu. Beberapa UKM di desa ini merupakan pembudidaya jamur tiram. Namun produktifitas jamur tiram di desa ini tergolong cukup rendah, termasuk di UKM Indie Jamur. Salah satu kendala di UKM ini adalah ketidakmampuan penyediaan kapasitas baglog sesuai permintaan pasar dengan cepat.

"Selama ini hanya digunakan cara manual dengan menggunakan botol kaca bekas ataupun dongkrak untuk memapatkan media jamur tiram (baglog), sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memenuhi permintaan pasar" ujar Galuh selaku ketua tim.

Pemampatan atau pemadatan media ini berpengaruh cukup nyata terhadap hasil panen jamur tiram. Semakin padat media jamur tiram, maka akan semakin tinggi persentase tumbuh dan panen jamur tersebut. Sebaliknya, semakin gembur media jamur tiram, maka akan semakin rendah persentase tumbuh dan panen jamur tersebut. Namun jika media terlalu padat, penyerapan nutrisi jamur pun tidak dapat berjalan sempurna, maka perlu diperhatikan kepadatan media jamur yang digunakan saat pembudidayaan jamur tiram.

Kelima mahasiswa tersebut antara lain Galuh Darmesthi (TEP 2013), Novita Riski Nanda (TEP 2013), Wenny Andriyani (TEP 2014), Iqbal Dio Delafarin (TEP 2016) dan Tegar Azkisyah Arga (TEP 2016) dibawah bimbingan Retno Damayanti, STP., MP.

Alat berdimensi 100 cm x 100 cm x 200 cm bertipe semi otomatis ini menggunakan motor penggerak dengan spesifikasi listrik 2 hp 1440 rpm. Putaran pengepres 8 rpm sehingga kapasitas produksi dapat meningkat hingga 3000 baglog per hari. Hal ini jauh lebih meningkat daripada teknologi sebelumnya yang hanya menghasilkan 150 baglog per hari.

"Alat ini juga dilengkapi konveyor input dan output untuk memasukkan bahan media kedalam cetakan baglog dan mengeluarkan hasil cetakan dengan mudah sehingga dapat memudahkan karyawan dan mempersingkat waktu proses produksinya" ungkap Novita.

Dikatakan double tube karena terdapat dua tabung cetakan pada alat ini. Tabung pertama berfungsi sebagai cetakan bahan media dan tabung kedua sebagai pengepres. Setelah melakukan pengujian hasil, akan diuji lebih lanjut terkait keamanan dan kenyamanan bagi pengguna alat ini nantinya. Diharapkan teknologi ini selain mampu meningkatkan kapasitas produksi, efektif dan efisien juga mampu member rasa aman dan nyaman bagi pengguna ketika proses produksi berjalan.

Diharapkan dengan diterapkannya alat ini, mitra mampu meningkatkan kapasitas produksi dengan efektif dan efisien, sehingga dapat memenuhi permintaan pasar dengan baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun