Mohon tunggu...
Tika Gartikayati
Tika Gartikayati Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Wanita biasa yang tidak punya pengaruh apa apa dan tidak bisa dipengaruhi

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Copet Wanita Berkedok Jilbab Merajalela di Pasar Jatinegara

16 September 2012   08:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:23 1593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_205957" align="aligncenter" width="568" caption="Pasar Jatinegara (gambar diambil dari irrasistible.wordpress.com)"][/caption]

Hiruk pikuk dan riuh rendah adalah pemandangan biasa di pasar Jatinegara, Jumlah pedagang asongan yang menawarkan dagangannya berupa keset, gantungan jilbab dan pedagang minuman dingin home industri berbaur menjadi satu dengan pengunjung yang membludak disana sehingga lahan kosong  untuk pejalan kaki menjadi sempit, ditambah lagi dengan hilir mudiknya mobil pengunjung dan angkutan beroda tiga (baja) yang menaik turunkan penumpang menambah semakin sesaknya suasana pasar jatinegara.

Aku yang kala itu sedang berada di pasar Jatinegara ikut merasakan atmosfer tersebut,  tetapi karena ada bebrapa barang yang harus dibeli tetap menjalaninya, walaupun harus berbagib rasa dengan pengunjung lainnya karena koridor jalan menjadi sempit dikarenakan banyaknya  pedagangan tenda dadakan yang didirikan di depan kios permanen,

Didahului dengan mampir ke pedagang kaki lima yang menjual payung lipat berkarakter boneka yang lucu dan unik. pandanganku tertegun sesaat dan berfikir sejanak apa salahnya sedia payung sebelum hujan datang  dan walaupun belum musim hujan tetapi masih bermanfaat untuk  mengurangi terik matahari disiang hari

[caption id="attachment_205961" align="aligncenter" width="376" caption="Payung lipat seperti ini yang aku beli (gambar diambil dari maxi24-id.com)"]

13477828341937497973
13477828341937497973
[/caption]

Setelah menyepakati harga payung dan membungkusny akhirnya melanjutkan perjalananan kembali. Kala itu mataku tertuju pada pasangan pengemis tua, Si istrinya menuntun suaminya yang ternyata kehilangan pandangan matanya, Kurogoh dompet kecil yang sudah disiapkan sebelumnya agar tidak mengeluarkan uang dari dompet utama untuk mengambil selembar kertas dua ribuan untuk diberikan kepada pengemis tersebut untuk selanjutnya meneruskan kembali menelusuri pasar Jatinegara.

Perabot-perabot keperluaan rumah tangga seperti piring, gelas,garpu sendok dan cetakan kue aku lewati suda dan akhirnya bertemu bertemu kembali dengan pedagang buah yang menjual jeruk, pikiranku langsung menerawang seminggu yang lalu sempat aku membeli jeruk dari penjual ini, dimana jika kita tidak jeli, pada saat buah telah dipilih si abang dengan suara yang cepat selalu berkata nambah setengah kilo lagi ya dan memasukan beberapa buah ke dalam kantong plastik buah yang telah kita pilih sebelumnya. Karena cepatnya berbicara, sering kita terkecoh dan mengiyakan dan baru tersadar pada saat akan membayar tidak sesuai dengan harga . Awalnya aku pikir penjual memberikan bonus beberapa buah jeruk lagi ternyata terkecoh. Hmmm ada ada saja strategy pemasaran penjual buah jeruk tersebut.

Ketika berada di persimpangan jalan, ku belokan  langkahku kearah kiri dan tidak jauh dri sana dan terhenti ketika sampai di kios yang menjual aneka macam jilbab. Kutanyakan kepada penjualnya jilbab berbentuk selendang dengan dua sisi warna yang berbeda yang sekarang sedang nge trend tetapi yang ada hanyalah jilbab selendang panjang berbahan dasar kaos..Karena kiosnya sepi pengunjung, penjaga kios jilbab yang ternyata masih sangat muda sekali (kisaran usia 25 tahun) dengan leluasa  melayani aku beberapa saat,  sampai akhirnya datanglah seorang ibi bertubuh subur  dan memakai bergo standart  menayakan sebuah bergo mirip yang diapakai tetapi ternyata tidak ada, karena modelnya sudah sangat jadul.

Berbarengan dengan kedatangan ibu bertubuh subur tadi aku merasakan tubuhku ada yang menyengol dari belakang. Dan beberapa saat kemudian ketika akan membayar selendang, tas besar berlogo carefour yang berbahan kaiin, bagian sampingnya sobek sebesar 30 cm dan ternyata dompet kecilkupun ikut raib juga, tetapi alhamdulilah dompet utama yang bertali panjang masih berada disana, sehingga denga sisa uang yang ada aku masih bisa membayar kerudung panjang tersebut.

[caption id="attachment_205958" align="aligncenter" width="251" caption="Tasku yang tersayat oleh pencopet (gambar koleksi pribadi)"]

1347781898330760618
1347781898330760618
[/caption]

Kutunjukan hasil sayatan kepada mba penjual selendang tersebut sembari menginformsikan bahwa aku baru saja dicopet. Segera kukalungkan dileher tas utamaku sembari mengintip apakah ada yang lenyap disana, alhamdulilah beberapa atm dan kartu identitas masih berada disana. Tetapi semua uang belanjaanku ada di dompet kecil, jadi tidak semua daftar belanjaan tidak bisa dibeli, mengingat uang yang ada di dompet utama hanya uang kecil saja.   Setelah menghela nafas sejenak, aku segera berjalan menyusuri lorong pasar Jatinegara sembari memegang erat tas utama dan memasukan belanjaan ketas yang  sobek tadi sehingga posisi tas ada didepan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun