Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Karena Rajin Nulis, Saya Disambut Ibu Dubes RI di Budapest

28 Maret 2017   20:34 Diperbarui: 29 Juni 2017   21:40 1160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dubes RI, Y.M. Wening (dok.KBRI Budapest)

Dirjen Asia Pasifik Hongaria (dok.KBRI Budapest)
Dirjen Asia Pasifik Hongaria (dok.KBRI Budapest)
Penulis terkenal Hongaria, Erika Bartoz (dok.KBRI Budapest)
Penulis terkenal Hongaria, Erika Bartoz (dok.KBRI Budapest)
Jumat, 24 Maret 2017. Tanggal keramat bagi saya, alamaaak, takut kalau ketinggalan kereta dari rumah menuju bandara Stuttgart dan pesawat menuju Budapest. Mengapa? Ada acara puenting bingiiittttt. Yup, permohonan saya kepada KBRI di Budapest dikabulkan! Permohonan opo sehhhh?

Kalau Bandung Bondowoso minta jin dibikinin 1000 candi, Aladin minta jin diantar ke negeri Jasmine dalam sekedip mata, saya minta ibu Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Hongaria, Y.M. Wening Esthyprobo Fatandari supaya mengijinkan saya launching buku “Exploring Hungary“ di KBRI di Budapest. Lah iyaaa, kan bukunya tentang Hongaria. Yang lebih spesial, karena ibu dubes sendiri yang memberikan kata pengantar dalam buku itu. Cocok, dikawinkan dengan acara sosialiasi lapor sebagai salah satu program dari pensos. Yak, terkabul!

Sudah menulis hari ini?

Tulisan pertama saya di media cetak adalah tahun 1994. Kelas 3 SMA, umur masih 18 tahun, selanjutnya diteruskan dengan honor yang lumayan tapi nggak serajin sekarang di dunia blog (sampai bikin buku). Hanya setahun 2-3 kali saja, sedangkan nulis sekarang hampir tiap hari. Nulis apa aja sebagai ekspresi diri, hobi dan ... obat lupa. Yaelahhh, sudah ubanan jadi suka lupaaaaa. Astagagagana!

Bagaimana dengan Kompasianer?

 “Dulu aku sudah nulis di blog, sekarang sibuk kuliah, nggak diterusin....“

“Teman-temanku bilang, pengalamanku banyak, harusnya ditulis ...“

“Aku mau nulis, tapi nggak tahu gimana mulainya. Baru sekalimat, sudah kehabisan ide untuk kalimat-kalimat berikutnya ....“

“Ya, ampun. Aku sudah capek seharian bekerja, nggak ada waktu nulis nihh...“

“Mulutku bisa ceriwis seharian, giliran tangan mengetik ... OMG, buntu!“

Itu tadi, kalimat-kalimat itu yang jadi curhatan kebanyakan orang yang hadir pada hari itu. Saya paham betul, “alle Anfang ist schwer“ kata orang Jerman. Untuk memulai sesuatu, awalnya akan berat tapi kalau sudah dijalanin dan biasa, aseeek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun