Mohon tunggu...
Gagan
Gagan Mohon Tunggu... -

Orang gila yang tak lupa kewarasan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tangis Anak Kecil Dekat Ibu Masa Kini

26 Maret 2017   21:20 Diperbarui: 27 Maret 2017   08:00 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="sumber gambar ; https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2015/07/27/572176/content_images/670x335/20150727132923-1-patung-angel-karya-sun-yuan-dan-peng-yu-003-tantri-setyorini.jpg"][/caption]

seorang anak kecil menangis dekat ibunya | berulang pecahkan gema | ibu bergeming | matanya terbuka lebar tapi engsel leher terkunci | tak mampu dia menoleh barang sekejap

dia ibu masa kini | tangan memegang alat perengkuh dunia yang tawarkan puji-puji | berikan suka cita | perkokoh harga diri | lahirkan banyak kata bijak | jadilah dia pencerah ribuan orang | tak lelah dia terbang maya ke banyak belahan dunia | berikan inspirasi |

dekat ibu masa kini, anak kecil menangis di ruang tak hirau | merangkaklah dia ke bibir meja | tangan kecil gapai-gapai botol susu tak teraih | kaki pun menapak sudut kursi | terangkat tubuh di ketidaksetimbangan

sejenak tubuh kecil melayang | kepala terhempas | sekejap dia menangis, kemudian terdiam pada hilang denyut nadi | lantai keramik termahal telah tidurkan dia dalam damai abadi | tak lagi perlu tetesan air susu ke tenggorokan haus | tak perlu usik dunia ibu masa kini |

-----

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun