Mohon tunggu...
Irfani Zukhrufillah
Irfani Zukhrufillah Mohon Tunggu... Dosen - dosen

seorang ibu dua anak yang sedang belajar mendidik siswa tak berseragam

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Puasa Update Status, Sodaqoh Update Status, Terus Malaikat Mau Nyatet Apa?

12 Juni 2017   11:03 Diperbarui: 12 Juni 2017   11:05 734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ok. selama puasaan ini sering banget bermunculan DP atau status di media sosial yang mengomentari ibadah atau amal orang lain yang dipublikasi. sebagian memang karena memiliki teman medsos yang rajin banget update status sebagian lain mungkin karena ikut-ikutan aja. ngerasa meme-meme nya lucu-lucu dan mendukung banget untuk di upload pas puasaan gini.

Tapii.. kalo emang ada orang yang suka update status pas abis sholat, abis ibadah sunnah, abis kegiatan sosial atau nyumbang sana-sini emang masalahnya dimana? kita kan cuma baca status mereka. kita cuma diiming-iming kegiatan mereka yang isinya positif dan menyenangkan. dan bahkan sebagian bernilai pahala. yang mungkin sebagian tidak atau belum kita lakukan. 

ada yang anggep itu sebagai bentuk kesombongan. ada pula yang menganggapnya sebagai bentuk dari pamer, riya', ujub dan lain kawannya. masa iya sih? emang kita sebagai pembaca status tahu ya apa yang ada dalam hati orang tersebut?

baiklah... mari kita bahas sedikit...

1. tidak ada larangan dalam agama untuk mempublikasi kegiatan positif sepert ibadah dan amal. meski ada hadis yang menyatakan agar menyembunyikan tangan kiri saat tangan kanan memberi, tapi itu berupa anjuran agar kita melatih keikhlasan dan tentu saja kondisional. ada kalanya emang perlu kok amal ibadah yang baik-baik dipublikasi. Rasul sendiri pernah suatu ketika dalam sebuah riwayat menawarkan para sahabat untuk menyumbang di jalan Allah, dan saat itu -pasti bisa ditebak- sahabat Ustman langsung menyebut sekian angka. tidak mau kalah sahabat Umar pun melakukan hal yang sama. dan begitu juga beberapa sahabat lain yang kaya-raya hingga akhirnya mengundang rasa sedih di hati sahabat Abu Bakar karena merasa tidak bisa menyumbang sebanyak sahabat sebelumnya. namun rasul pun menghibur beliau dengan mengatakan bahwa amal tidak dilihat dari nominalnya tapi dari prosentase terhadap keseluruhan harta yang dimilikinya.

Jadii.. boleh kan mempublikasi amal untuk mendorong yang lain ikut beramal. kemooonn.. masyarakat sekarang banyakan kalo ga disebut namanya dan jumlah sumbangannya pasti nyumbangnya cuma recehan aja. kalo receh terus kapan masjid kita bebas dari oknum-oknum peminta sumbangan di jalan-jalan?!

meski banyak juga yang berusaha utk menjaga ikhlas dengan tidak menyebut dan mempublikasi, tetapi ini pilihan. bukan larangan. bebas aja mau dipublikasi atau ga.

2. apa yang sebenernya terbersit di hati pembaca status saat baca status temennya yang abis sholat malem, yang abis nyumbang panti 1M? kalo yang terbersit..

'Ih.. sombongnya.. baru juga sholat malem udah sombong. aku aja yang sholat malem, pagi, siang, sore, magrib dan isya biasa-biasa aja tuh' atau...

'Ya elaaahh.. plis deh.. ga situ doang kali yang bisa nyumbang air galon se pabrik-pabriknya buat buka puasaan. gitu aja pamer' atau apapun lainnya ya...

kalo itu yang ada di pikiran para viewers status, bisa dipastikan bahwa si pembaca status sudah dihinggapi rasa sombong bahkan ada iri dalam hati si pembaca. HATI-HATI berurusan dengan HATI! hati itu organ yang -katanya- dalamnya seluas samudra yang isinya macem-macem. kadang ikan tuna lezat tetapi kadang ada belut listrik yang siap menyetrum pake status-status orang lain. bisa jadi yang baca tumbuh rasa iri karena merasa tersaingi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun