Kompasiana makin redup? Ya tentu saja. Indikatornya sangat jelas, tidak perlu perhitungan statistik yang rumit cukup cek jumlah pembaca tiap artikel kita masing - masing dan sedikit menoleh pada artikel penulis lain. Jumlahnya menurun secara signifikan.
Penyebabnya apa?
- Admin yang terlalu aktif sehingga terkesan memihak.
- Role yang tidak jelas, mengapa artikel di delete atau akun di suspend
- Dukungan teknis yang buruk: error blog ini sudah bertahun tahun terjadi, bukannya menjadi lebih baik tapi makin parah errornya
- Inovasi tanpa visi yang jelas.
Beruntung brand ini masih relatif kuat karena nama besar kompas dan beberapa link masih terkait dengan kompas dot com, jika tidak? hehehe...
Solusinya apa?
Tidak ada solusi yang lebih mujarab selain mengganti seluruh pengelola Kompasiana, mulai dari bagian komersil, admin dan tenaga IT. Buat apa memperkerjakan orang yang terbukti bertahun - tahun tidak menjadi bagian dari problem solving? Bukannya errornya kompasiana sudah bertahun - tahun, mulai dari sulit login, website lemot, ga bisa komen dsb?
Selamat Lebaran, buat admin dan IT kompasiana yang lagi cuti, sudah cuti dan akan cuti, mending ga usah balik lagi. Gunakan waktu cuti anda sebaik mungkin untuk cari pekerjaan baru. Karena kerja anda disini cuma bikin susah penulis dan pembaca kompasiana.
Jangan marah ya, kan lebaran waktunya maaf maafan dan intropeksi.
pergi ke pasar beli ketupat
ketupat diikat pakai tali
kalau admin mau bertobat
bertobatlah jangan balik sini lagi
pergi ke pasar jual ketupat
ketupat buatan dewi sinta
Kalau admin enggan bertobat
ntar dikira makan gaji buta
pergi ke pasar ga ada ketupat
ketupat diborong haji lunglung
kalau admin ga ada yang bertobat
mau login aja bingung
hehehe....