Mohon tunggu...
Fitrah Falaq
Fitrah Falaq Mohon Tunggu... Jurnalis - About Me

Panggil aja Fitrah atau Izul, asal jangan Falaq. Hoby saya adalah #berkarya, menghasilkan suatu produk yang proses pembuatannya sangat menantang. Selama ini saya mencoba ‘kuliyah’ dengan cara menggeluti segala bidang mulai dari penalaran, penulisan, teknik infomatika, dan grafis.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Tunjang Desa Wisata Lewat Bank Sampah dan Komposter

3 Juli 2019   12:31 Diperbarui: 3 Juli 2019   12:45 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mewujudkan hidup sehat dan bersih menjadi pusat perhatian warga dan Pemerintah Desa Ngabab, agar dapat menjunjung tinggi program Desa Wisata serta menarik peminat yang berasal dari luar desa. Dengan memunculkan konsep pemilahan sampah organik dan anorganik, berupa pengolahan kompos serta bank sampah. Konsep tersebut muncul, dikarenakan masalah yang dihadapi warga pada saat ini adalah tidak terpecahkannya masalah sampah.

Selain itu, agar terbentuknya konsep tersebut membutuhkan waktu jangka panjang serta mencari cara pemecahan masalah dengan sematang-matangnya. KKN UM berperan dalam hal tersebut. Dengan beranggotakan 19 mahasiswa, kami mengupayakan agar dapat  mencari solusi terbaik dan terciptanya Desa Wisata yang diinginkan warga dan Pemerintah Desa Ngabab. Konsep dan solusi tersebut telah menemui kesepakatan antara mahasiswa KKN UM dengan Perangkat Desa setempat. Dengan adanya kesepakatan ini, maka dapat terlaksananya konsep pemilahan sampah organik dan anorganik berupa pengolahan kompos serta bank sampah.

Konsep ini, tidak semata-mata dilakukan secara langsung. Namun, dibutuhkan perencanaan yang matang, agar dapat terealisasikan di Desa Ngabab. Tugas mahasiswa KKN UM disini, berperan untuk merancang perencanaan serta pelaksanaan konsep tersebut. Perencanaan serta pelaksanaan dirancang melalui beberapa tahapan.

Tahap pertama, diadakannya Ekspedisi Desa. Dimana, ekspedisi ini dilakukan selama seminggu untuk menjelajahi setiap sudut yang ada di Desa Ngabab. Bertujuan untuk mencari bibit-bibit permasalahan mengenai sampah yang dialami oleh Warga Desa Ngabab. Dengan cara, membentuk tim-tim kecil yang dibagi dari beberapa mahasiswa dan diterjunkan langsung kerumah-rumah warga. Setelah didapatkan data mengenai masalah sampah, data tersebut ditampung dan akan dibentuk menjadi laporan sementara.

Tahap kedua, diadakannya survei. Survei ini dilakukan selama seminggu untuk mencari atau menggali informasi lebih dalam mengenai permasalahan sampah yang ada di Desa Ngabab. Survei tersebut menghasilkan data berupa informasi mengenai permasalahan dan cara pemecahan masalah sampah yang dialami warga. Data yang diperoleh akan diproses melalui identifikasi dan analisis masalah.

Tahap Ketiga, adanya identifikasi dan analisis masalah. Identifkasi dan analisis masalah digunakan untuk merancang data menjadi data konkret. Dimana, data tersebut dapat dijadikan sebagai tolak ukur seberapa besar masalah sampah yang dihadapi Desa Ngabab. Dari tolak ukur tersebut dapat menjelaskan secara detail mengenai permasalahan sampah yang didapi oleh warga.

dokpri
dokpri
Dari tahapan diatas, maka telah didapatkan data lengkap mengenai masalah sampah di Desa Ngabab. Tahapan tersebut dibentuk menjadi kajian mengenai sampah di Desa Ngabab. Kajian ini menghasilkan data bahwa Desa Ngabab perbulannya menghasilkan sampah seberat 141 Ton. Sedangkan, daya tampung TPST hanya sekitar 50 Ton.

Dapat dikatakan, bahwa TPST tidak akan dapat menampung semua berat sampah selama satu bulan di Desa Ngabab. Hal ini akan berdampak negatif terhadap berlangsungnya kesehatan  lingkungan di Desa Ngabab. Selain itu, juga akan menghambat berkembangnya program Desa Wisata.

Masalah ini dapat dikendalikan dengan solusi seperti kompos dan bank sampah. Dikarenakan awal mula masalah sampah di Desa Ngabab adalah, pembuangan sampah organik secara sembarangan dan kurangnya pemahaman warga mengenai pemilahan sampah organik dan anorganik. Dari hal tersebut KKN UM melakukan kegiatan berupa sosialisasi dan pelatihan. Metode tersebut berisikan mengenai pengolahan kompos dan bank sampah yang berperan sebagai solusi di Desa Ngabab.

Selain kegiatan sosialisasi dan pelatihan, KKN UM juga menerbitkan buku panduan pengolahan kompos dan bank sampah beserta kajiannya. Bermaksud untuk meyakinkan prospek kedepannya program ini. Agar adanya keberlangsungan konsep kompos dan bank sampah dan terealisasi di Desa Ngabab.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun