Mohon tunggu...
Firstyarikha Habibah
Firstyarikha Habibah Mohon Tunggu... Mahasiswa S2 -

Mahasiswa S2 Ilmu Pangan Sekolah Pascasarjana IPB

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ibu, Jangan Anggap Remeh Waktu Memberi Makan pada Anak

22 September 2017   00:48 Diperbarui: 22 September 2017   01:11 1158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu Dwi Hastuti (IPB) sedang menyampaikan materi dalam diskusi Ibu melek nutrisi (Dokumen Pribadi)

Selasa 19 September 2017 lalu menjadi hari yang berbeda bagi saya karena pada hari itu saya diberi kesempatan untuk belajar mengenai parentingdengan ikut duduk bersama dalam sebuah forum diskusi bertajuk "Mari Menjadi Ibu Melek Nutrisi Demi Wujudkan Generasi Emas 2045" yang diselenggarakan oleh Yayasan Abhipraya Insan Cendekia (YAICI) bekerja sama dengan Komunitas Kopi Kebaya Buku (KKB). Meski saya belum berstatus sebagai orang tua, namun tidak ada salahnya mempelajari ilmunya mulai sekarang.

Diskusi yang diselenggarakan di daerah Kemang, Jakarta Selatan ini terbagi dalam tiga sesi. Sesi pertama mengenai Ibu cerdas anak berkualitas yang disampaikan oleh Ibu Dr.Ir.Dwi Hastuti, M.Sc, dosen di Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen IPB, sesi kedua yaitu gizi untuk bayi dan anak oleh Prof.Dr.Ir.Dodik Briawan dari SEAFAST center IPB dan sesi terakhir tentang menjadi konsumen cerdas yang disampaikan oleh YLKI yang diwakili oleh Ibu Natalya Kurniawati.

Sesi pertama yang diawali dengan ulasan materi dari Ibu Tuti (sapaan Ibu Dwi Hastuti) mampu membuka mata saya bahwa peran orang tua terutama ibu sangat penting untuk tumbuh kembang anak. Ibu yang cerdas akan menghasilkan anak yang berkualitas. Dikarenakan acara ini bertema gizi, maka cerdas yang dimaksud adalah cerdas dalam memberikan gizi yang sesuai dengan kebutuhan anak, dimana zat gizi ini bisa didapatkan dari pangan (makanan dan minuman) yang dikonsumsi anak dan erat kaitannya dengan pembentukan pola makan yang baik bagi anak. Selagi masih dalam usia 0-7 tahun, akan mudah membentuk pola makannya, karena pikiran anak-anak ini masih polos. Pembentukan pola makan yang baik dimulai dari inisiasi menyusui dini (IMD), dilanjutkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan, kemudian pemberian MPASI dan setelah berusia 1 tahun anak sudah bisa makan seperti anggota keluarga yang lain. Pola makan baik yang terbentuk pada anak dari kecil akan mempengaruhi kesehatannya kelak.

Banyak orang tua yang ternyata masih menyepelekan waktu memberi makan pada anak, karena waktu makan dianggap sebagai waktu istirahat. Padahal menurut Ibu Tuti, waktu makan adalah saat paling penting bagi anak untuk belajar banyak hal.

1. Belajar cara makan

Anak diajarkan cara makan yang baik yaitu diawali dengan berdoa serta makan menggunakan tangan kanan dan adab makan yang lain. Cara makan yang baik untuk anak yaitu duduk dan makan bersama dengan anggota keluarga sehingga bisa fokus pada makan.

2.  Belajar mengenal jenis makanan

Melalui makan, Ibu bisa mengenalkan dan menjelaskan jenis makanan pada anak. Bisa dengan cara menyebutkan nama makanan yang dihidangkan. Hal ini bisa menambah kosa kata anak.

3. Belajar mengenal zat gizi

Anak bisa dikenalkan tentang zat gizi apa saja yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsinya, pun juga bisa belajar fungsi dari zat gizi tersebut.

4.Belajar memilih makanan yang berkualitas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun