Mohon tunggu...
findraw
findraw Mohon Tunggu... Administrasi - Indescripable

Indescripable

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pilih Sendiri Petualanganmu

3 April 2015   05:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:36 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1428015061558242647

Rasa kecewa, sedih, marah, dan jengkel datang silih berganti saat kenyataan tidak terjadi sesuai yang diharapkan. Apalagi jika ternyata kegagalan itu terjadi saat kita bermaksud untuk melakukan perbuatan baik. Kita lantas mempertanyakan penjagaan Alloh, lalu ngambeg karena Dia Yang Maha Berkehendak membiarkan kebaikan yang kita niatkan menjadi sia-sia.

Tapi tunggu dulu. Sudahkah kita berpikir bahwa kita hanyalah seorang aktor di atas panggung yang telah disetting dengan jalan cerita yang telah ditulis oleh Alloh, selaku sang produser sekaligus sutradaranya? Apa jadinya jika sang aktor menolak arahan sang sutradara karena menganggap arahan itu keliru? Tidak salah jika kemudian sang sutradara mengusir aktor tersebut dari pentas karyanya.

Demikianlah, Alloh telah merancang jalan hidup untuk kita dengan sebaik-baik rencana. Kalau pun dia menuliskan drama untuk kita, maka Dia pula yang nantinya akan menyusun happy-endingnya. Cuma kadangkala kita yang kurang sabar dan menginginkan cerita yang lebih nyaman dijalani; atau karena kita terlalu terburu-buru ingin segera melewatkan episode konflik, yang sebenarnya malah merupakan klimaks dari inti ceritanya. Maka ketika perjalanan terasa kian intens dan tak tertahankan, sabarlah.. jangan tergesa-gesa. Jalani apa adanya. Yakinlah bahwa Alloh tidak pernah berniat akan menghancurkan kita. Dia telah menetapkan happy-ending itu.. dengan ketentuan jika kita terus bersabar menerima arahan-arahan dari Sang Sutradara Tertinggi. Oleh karena itu, jangan biarkan ketergesaan kita membuat kisah kita yang sudah separo jalan menjadi masak sebelum waktunya sehingga sensasi manisnya tidak seperti yang seharusnya.

Hidup ini sebenarnya sederhana dan mudah saja. Kita cuma harus patuh pada ketetapan dan arahan Sang Pencipta Hidup. Dia telah menyiapkan segala sesuatunya. Dia pula yang akan memeliharanya. Maka ketika kita merasa tidak puas dengan penjagaan itu, dan merasa lebih unggul sehingga layak memperoleh lebih, maka waspadalah.. jangan-jangan kita terlalu jauh mrncampuri urusan Sang Sutradara Agung, dengan memaksakan ending bikinan kita sendiri. Dan ketika ending yang kita lakoni akhirnya bukan ending yang sempurna hasil desain Sang Maha Pencipta, tak usah heran jika kita tidak akan merasa puas dengan pilihan yang telah kita mintakan sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun