Mohon tunggu...
Fina Atifatul Husna
Fina Atifatul Husna Mohon Tunggu... Pelajar -

Semoga tulisan saya bisa bermanfaat untuk orang lain

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Anak Petani Tidak Ingin Menjadi Petani

23 September 2017   21:19 Diperbarui: 23 September 2017   23:03 1930
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kenapa anak seorang petani banyak yang tidak ingin menjadi petani seperti profesi ayahnya, begitupun sebaliknya seorang petani yang tidak ingin anaknya menjadi petani. Lalu apa yang salah dengan profesi seorang petani. Diwaktu kita kecil setiap ditanya oleh guru kita tentang cita-cita pasti sebagian besar tidak menyebutkan petani tetapi menyebutkan seorang dokter, polisi, atau guru. Tidak pernah mengingat bahwa ayahnya seorang petani dan ingin menjadi seperti ayahnya.  

Kemudian sebagian guru tidak mengajarkan kepada anak didiknya bahwa profesi seorang petani itu tidak jauh berbeda dengan seorang dokter ataupun guru, semua mempunyai kelebihan tersendiri. Apakah mereka menganggap bahwa profesi seorang petani adalah profesi yang paling rendah, sehingga mereka yang menjadi anak seorang petani tidak menginginkan menjadi seorang petani lagi.

Seorang anak yang dituntut tidak menjadi petani termasuk tindakan kejahatan yang paling besar, lalu bagaimana jika kita hidup tanpa seorang petani, petani yang selalu bekerja keras, tidak pernah mengenal panas ataupun hujan demi menghidupi banyak orang dan yang selalu berperan dalam kehidupan. Indonesia adalah negeri yang penuh dengan sumber daya alam, bagaimana jika sumber daya alam tidak diolah seorang petani, Apakah petani masih dianggap sebagai profesi paling rendah? Anak seorang petani saja banyak yang tidak ingin menjadi petani akan tetapi ingin menjadi seorang pejabat, lantas bagaimana dengan anak seorang pejabat apakah mereka mau menjadi seorang petani. 

Banyak orang yang memandang petani dengan sebelah mata, menganggap petani tidak mempunyai gaji yang unggul seperti para pejabat. Ingat! tidak semua gaji petani itu rendah bagaimana dengan petani yang sukses, yang maju dengan bidang teknologi pasti akan jauh diatas pejabat. Jika profesi seorang petani berkurang karena seorang pemuda tidak ingin mempunyai profesi petani, tentu pertanian yang ada di Indonesia akan terancam lalu rakyat Indonesia akan makan apa jika pertanian di Indonesia terancam, apakah kita akan mengimpor makanan apapun dari luar negeri.

Salah satu aspek lain yang menjadikan anak seorang petani tidak ingin menjadi petani adalah anak petani yang tinggal di Desa tidak mau tinggal di Desanya lagi, mereka memilih untuk pergi keluar kota. Karena jika mereka tinggal di Desa mereka akan dipastikan menjadi seorang petani. Banyak anak muda yang menganggap petani adalah profesi rendah yang dimiliki seorang anak desa. 

Oleh karena itu mereka memilih untuk keluar kota. Mereka tidak diajarkan oleh orang tuanya maupun gurunya untuk menjadi seorang petani akan tetapi mereka dituntut untuk menjadi orang yang lebih tinggi dari pada petani. Padahal dimasa sekarang petani itu jauh lebih unggul dibanding seorang pejabat. Jangan pernah memandang petani itu rendah pada dasarnya semua profesi itu sama. Petani, dokter, guru, pejabat dan profesi yang lainya itu tidak jauh berbeda semua mempunyai kelebihan dan semua saling dibutuhkan dalam kehidupan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun