Kampung Tertua di Bogor, Sindang Barang

Kota Bogor memiliki banyak destinasi wisata alam yang cukup unik, salah satunya Kampung Budaya Sindangbarang yang terletak di Desa Pasir Eurih, Kecamatan Tamansari,  Kabupaten Bogor. 

Akses dari kota menuju ke Kampung Budaya ini mudah untuk dijangkau, pengunjung yang datang dari Jakarta menggunakan KRL hanya perlu menaiki angkot 02 jurusan terminal bubulak/laladon -- sukasari kemudian turun di BTM (Bogor Trade Mall) dan disambung kembali dengan angkot 03 jurusan Ciapus-Rancamaya yang terdapat tanda SBR (SindangBarang). 

Kampung ini merupakan kampung tertua yang ada di kota Bogor yaitu sudah ada sejak zaman kerajaan Sunda pada abad XII, tetapi kampung ini baru dihidupkan kembali pada tahun 2007. Kebudayaan di kampung ini masih sangat kental, salah satu tradisi yang ada di Kampung Sindang Barang ini adalah memainkan angklung gubrag. 

Tradisi memainkan angklung gubrag dianggap sakral karena kegiatan tersebut dilakukan sebagai bentun rasa syukur atas hasil panen mereka. Kampung ini juga telah dijadikan tempat wisata guna untuk mengajak masyarakat agar selalu mengingat kebudayaan Sunda di kota Bogor. 

Hanya dengan membayar tiket sebesar Rp20.000 pengunjung dapat menghilangkan rasa penat di kota dengan berwisata alam di Kampung Budaya Sindang Barangg ini. 

Pengunjung dapat merasakan sensasi adat Sunda yang kental saat pertama masuk ke Kampung Budaya ini, karena didalamnya terdapat beberapa rumah Adat sebagai simbol kebudayaan Sunda. 

Selain rumah adat, pengunjung juga dapat merasakan sensasi adat sunda lainnya dengan disuguhkannya tarian-tarian kebudayaan sunda yaitu seperti tarian jaipong dan juga pentas seni lagu tokecang dari anak-anak di Kampung Budaya. 

Bagi para pengunjung yang membawa si kecil tak perlu khawatir, di Kampung Budaya ini juga menyediakan permainan anak-anak khas budaya sunda, yaitu egrang dan bakiak. Bagi pengunjung yang ingin datang ke Kampung Budaya Sindang Barang ini bisa menggunakan kendaraaan pribadi, tetapi lebih diutamakan untuk membawa kendaraan beroda dua karena akes jalanan yang sedikit rusak dan juga jalanan yang sempit.