Mohon tunggu...
Surya
Surya Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Imajinasi Anak Terlalu Tinggi?

30 Maret 2017   01:55 Diperbarui: 30 Maret 2017   10:00 1237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Anak dengan imajinasi yang tinggi memang hal yang biasa. Tak dihiraukan lagi bahwa anak sangat menyukai berbagai permainan yang bisa membuat anak menjadi baik untuk masa depannya, seperti permainan profesi guru-guruan, dokter-dokteran, dll. Tak heran bila anak yang tlah bersekolah di TK atau PGRA bila ditanyai suatu cita-cita, meereka akan menjawab secara spontan tanpa ada keraguan. Wajar saja bila orang tua menyuruh membentuk cita -cita mulai dari usia dini, karena pertumbuhan otak dalam usia dini sangat cepat dan daya serap pada otak usia dini lebih baik daripada saat usia belasan tahun. 

Hasil usaha tersebut merupakan imajinasi seseorang. Tanpa adanya imajinasi, anak tak mungkin bisa bermain dan berkreatifitas dalam kegiatan belajar mengajar di usia dini. Seperti kata pepatah bahwa hidup dimulai dari mimpi, namun bukan berati mimpi sebagai bunga tidur, melainkan mimpi dari imajinasi seseorang yang ingin di gapainya. Pada perkembangan sel di usia dini cukup baik dan cepat sehingga dianjurkan untuk memulai suatu imajinasi yang ada difikiran seorang anak. 

Pada dasarnya kreatifitas anak adalah bentuk imajinasi seorang anak dan pembentuk daya ingat seorang anak. Tak bisa dipungkirilah bahwa memang benar anak merupakan masa emas yang sangat istimewa. Oleh karena itu anak haruslah dijaga agar menjadi perkembangan baik dan penerus yang dpat dipastikan kebaikan dan kebagusannya. 

Hal yang perlu dijaga adalah anak harus terhindar dari lingkungan yang buruk yang dapat mempengaruhi perkembanagnnya. Walaupun disebabkan oleh faktor keturunan, jadi semua itu tergantung posisi anak pada saat itu. Pengaruh yang baik dan buruknya anak juga dipengaruhi oleh daya serap anak. Pernahkah sejenak berfikir pada saat anak baik, keturunan juga baik namun lingkungan yang buruk, apa yang akan terjadi,,,??? berdampak buruk atau berdampak baik..?? Itulah sebabnya, Imajinasi jika tidak ada faktor pendukung, maka akan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. 

Jika dimasa modern ini anak yang baik imajinasinya tetapi faktor pendukung kurang, apa yang akan terjadi,,?? yah mungkin akan banyak penjahat bertubuh kecil yang berkeliaran.  Untuk itu slalu waspadai anak, bukan karena faktor keturunan saja yang bisa diretas, faktor lingkungan pun juga bisa diretas agar perkembangan di Indonesia cukup stabl sehingga anak pada awalya mempunyai imajinasi tinggi akan slalu berpegang teguh pada apa yang diharapkan. 

Cukup sekian dari apa yang saya ketahui, semoga bermanfaat...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun