Mohon tunggu...
โ˜…ๅฝก ๐…๐ž๐ฒ ๐ƒ๐จ๐ฐ๐ง ๅฝกโ˜…
โ˜…ๅฝก ๐…๐ž๐ฒ ๐ƒ๐จ๐ฐ๐ง ๅฝกโ˜… Mohon Tunggu... Administrasi - Anti Fraud Activist - Pemerhati - Penulis - IG @feydownwsc_official

๐๐ž๐ง๐ž๐ซ๐ข๐ฆ๐š ๐Š๐จ๐ฆ๐ฉ๐š๐ฌ๐ข๐š๐ง๐š ๐€๐ฐ๐š๐ซ๐ ๐Ÿ๐ŸŽ๐Ÿ๐Ÿ’ "๐“๐ก๐ž ๐๐ž๐ฌ๐ญ ๐ˆ๐ง ๐’๐ฉ๐ž๐œ๐ข๐Ÿ๐ข๐œ ๐ˆ๐ง๐ญ๐ž๐ซ๐ž๐ฌ๐ญ" ๐—”๐—ป๐˜๐—ถ ๐…๐ซ๐š๐ฎ๐ ๐—”๐—ฐ๐˜๐—ถ๐˜ƒ๐—ถ๐˜€๐˜/๐—ช๐—ฟ๐—ถ๐˜๐—ฒ๐—ฟ. ๐ˆ๐†: @๐Ÿ๐ž๐ฒ๐๐จ๐ฐ๐ง๐ฐ๐ฌ๐œ_๐จ๐Ÿ๐Ÿ๐ข๐œ๐ข๐š๐ฅ ๐‘ด๐’†๐’๐’†๐’•๐’‚๐’‘ ๐’…๐’Š ๐’Œ๐’๐’•๐’‚ ๐‘ท๐’†๐’“๐’•๐’‰, ๐‘พ๐’†๐’”๐’•๐’†๐’“๐’ ๐‘จ๐’–๐’”๐’•๐’“๐’‚๐’๐’Š๐’‚ ๐„๐ฆ๐š๐ข๐ฅ : ๐ฐ๐š๐ฌ๐ฉ๐š๐๐š๐ฌ๐œ๐š๐ฆ@๐ ๐ฆ๐š๐ข๐ฅ.๐œ๐จ๐ฆ ๐…๐ ๐๐š๐ ๐ž : ๐–๐š๐ฌ๐ฉ๐š๐๐š ๐’๐œ๐š๐ฆ๐ฆ๐ž๐ซ ๐‚๐ข๐ง๐ญ๐š ๐Ÿ‘

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Terima Kasihku Untuk Team Admin Kompasiana

28 November 2014   03:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:39 4274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sungguh aku terkejut dan tidak menyangka saat menerima email pemberitahuan dari Kompasiana bahwa aku adalah satu diantara lima nominator untuk Kompasiana Award 2014 kategoriโ€œBest in Specific Interestโ€ . Kapan aku dipilihnya? Siapa yang pilih aku? Sungguh aku tak tahu, hingga kubaca proses nominasinya.

Aku sangat terharu ternyata tulisan tulisanku tentang scammers mendapat perhatian dari team admin Kompasiana. Apalagi saat namaku disebut sebagai pemenang. Saat itu anakku Bobby lompat dari tempat duduknya, memeluk dan menciumku sambil berkata,

โ€œ Alhamdulilah, mama menang. Aku bangga sama mama.โ€

Aku berjalan ke atas panggung sambil terus mengucap alhamdulilah. Tubuhku gemetar, air mata coba kutahan. Rasanya bagai mimpi saat Kang Pepih menyerahkan Trophy kemenangan dan menyalamiku sambil tersenyum. Terima kasihku yang tak terhingga untuk kang Pepih, mas Isjet dan team admin Kompasiana lainnya yang telah memilihku. Kemenangan ini sesuatu yang tak ternilai dalam karir menulisku.

Gemeter mau nangis, kang Pepih tersenyum manis.

Menengok masa lalu, aku mulai menulis padatahun 1984, artikelku kebanyakan tentang keluarga, ada juga puisi dan resep masakan, pokoknya masih campur aduk. Walau ngetik pakai mesin tik jadul, tapi aku sering mendapat honor. Lalu tahun 1990 aku berhenti menulis karena ada masalah dalam keluarga.

Tahun 2010 , aku jatuh cinta pada Kompasiana dan semangat menulisku kembali membara. Di sini aku banyak belajar dari penulis penulis senior. Tulisan tulisan ku kebanyakan tentang scammers. Di Kompasiana aku mengambil ilmu yang manfaat dan tak ingin ikutan jika ada kerusuhan diantara sesama penulis.

Teringat nasihat dari dua Kompasianers senior , yaitu pak Johan Wahyudi, โ€œ Fey menulislah yang manfaat.โ€ dan dari teh Pipiet Senja,โ€ Tulisan kamu sudah bagus, hanya perlu sedikit di poles dan tetap pakai nama Fey Downโ€

1417094192410128068
1417094192410128068


14170942581340619435
14170942581340619435

Bersama mas Isjet yang bantuin megangin Trophy

Aku membaca kembali proses nominasi yang berlangsung dari bulan September 2014, sungguh terlihat tidak mudah

Inilah sebagian proses nominasi yang aku kutip dari blog Kompasiana.

Gabungan nominasi dari Kompasianer dan data kuantitatif dari Kompasiana ini menghasilkan 112 nama Kompasianer yang masuk seleksi tahap kedua. Di tahap kedua, Kompasiana mengkaji kualitas masing-masing kandidat dengan memperhatikan kualitas artikel dan konsistensinya dalam menulis. Untuk Kompasianer of The Year, interaksi dan eksistensi calon dijadikan tolok ukur tambahan.

Para Nominasi

Dari situ terseleksi 10 nama di masing-masing kategori, yang kemudian dipilih lagi menjadi hanya lima nominasi per kategori. (disebutkan kelima nominator termasuk namaku)

Saatย  aku terpilih menjadi salah satu dari lima nominator, rasanya sesuatu banget. Di sisi lain, melihat tulisan tulisan nominator yang lain, hatiku sedikit ragu, mungkinkah aku menang? apalagi dua diantara mereka bertitel dokter. Namun saat itu aku sudah siap, andai kalah atau menang tak akan menghentikan jari jariku menulis artikel tentang kejahatan dunia maya di Kompasiana. Tentu saja aku mohon doa dari keluarga dan kawan kawanku di Indonesia dan Australia.

Menyaksikan kawan kawan Kompasianers yang keluar sebagai pemenang Kompasiana Award 2014 dalam berbagai kategori, aku baru sadar ternyata aku satu satunya wanita disana.

Pulang dari TMII sudah tengah malam, ternyata dirumah sudah berkumpul seluruh keluarga yang langsung memeluk dan menciumiku. Air mata haru menetes di pipiku, kurasakan betapa mereka mencintaiku. Esok harinya tanggal 23 November 2014, aku kembali ke Australia. Suami menjemputku diairport, memelukku sambil berkata,โ€ Congratulation baby, I am so proud of you.โ€

Acara Kompasianival 2014 selesai sudah, namun kenangan itu akan selalu terukir dalam hatiku. Sekali lagi terima kasih untuk kang Pepih, mas Isjet dan team admin Kompasiana lainnya. Semoga kemenangan ini menjadikanku makin tawadu dan mampu terus berkarya lewat tulisan tulisan yang manfaat. Insya Allah, amin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun