Mohon tunggu...
โ˜…ๅฝก ๐…๐ž๐ฒ ๐ƒ๐จ๐ฐ๐ง ๅฝกโ˜…
โ˜…ๅฝก ๐…๐ž๐ฒ ๐ƒ๐จ๐ฐ๐ง ๅฝกโ˜… Mohon Tunggu... Administrasi - Anti Fraud Activist - Pemerhati - Penulis - IG @feydownwsc_official

๐๐ž๐ง๐ž๐ซ๐ข๐ฆ๐š ๐Š๐จ๐ฆ๐ฉ๐š๐ฌ๐ข๐š๐ง๐š ๐€๐ฐ๐š๐ซ๐ ๐Ÿ๐ŸŽ๐Ÿ๐Ÿ’ "๐“๐ก๐ž ๐๐ž๐ฌ๐ญ ๐ˆ๐ง ๐’๐ฉ๐ž๐œ๐ข๐Ÿ๐ข๐œ ๐ˆ๐ง๐ญ๐ž๐ซ๐ž๐ฌ๐ญ" ๐—”๐—ป๐˜๐—ถ ๐…๐ซ๐š๐ฎ๐ ๐—”๐—ฐ๐˜๐—ถ๐˜ƒ๐—ถ๐˜€๐˜/๐—ช๐—ฟ๐—ถ๐˜๐—ฒ๐—ฟ. ๐ˆ๐†: @๐Ÿ๐ž๐ฒ๐๐จ๐ฐ๐ง๐ฐ๐ฌ๐œ_๐จ๐Ÿ๐Ÿ๐ข๐œ๐ข๐š๐ฅ ๐‘ด๐’†๐’๐’†๐’•๐’‚๐’‘ ๐’…๐’Š ๐’Œ๐’๐’•๐’‚ ๐‘ท๐’†๐’“๐’•๐’‰, ๐‘พ๐’†๐’”๐’•๐’†๐’“๐’ ๐‘จ๐’–๐’”๐’•๐’“๐’‚๐’๐’Š๐’‚ ๐„๐ฆ๐š๐ข๐ฅ : ๐ฐ๐š๐ฌ๐ฉ๐š๐๐š๐ฌ๐œ๐š๐ฆ@๐ ๐ฆ๐š๐ข๐ฅ.๐œ๐จ๐ฆ ๐…๐ ๐๐š๐ ๐ž : ๐–๐š๐ฌ๐ฉ๐š๐๐š ๐’๐œ๐š๐ฆ๐ฆ๐ž๐ซ ๐‚๐ข๐ง๐ญ๐š ๐Ÿ‘

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bertemu Amma, Perempuan Bersari Putih Pejuang Kemanusiaan dari India

13 Februari 2020   21:23 Diperbarui: 13 Februari 2020   21:27 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.amritapuri.org/amma

Amma, panggilan bagi sosok perempuan pejuang kemanusiaan asal Kerala, India yang selalu memakai sari berwarna putih. Beliau terkenal ke seluruh dunia dengan misi kemanusiaannya.ย 

Amma yang artinya bunda, beliau tak hanya bicara dari mimbar ke mimbar, namun bertindak nyata menebar kasih sayang dan membantu sesama tak peduli agamannya apa, bangsa apa atau suku apa.

Saya pribadi mengenal sosok Amma pada tahun 2006 di Singapore. Waktu itu seorang sahabat mengajak saya ke acara beliau. Dia bercerita sedikit tentang Amma dan missi kemanusiaannya.ย 

Beliau juga selalu ย memberikan pelukan cinta dan doa bagi mereka yang menemuinya. Tak pernah mimpi akan mendapat pelukan cinta dan doa dari beliau karena antriannya memanjang sampai keluar gedung. Namanya di doain tentu saja saya senang dan mengucapkan terima kasih.

Kami tiba di gedung Teochew jam 10 malam, di atas mimbar terlihat Amma duduk bersila, diiringi musik religi. Menurut teman saya, beliau mampu duduk berjam-jam memeluk pengunjung satu persatu. Terlihat para asisten Amma yang kebanyakan orang bule, berjalan hilir mudik ke sana ke mari melayani pertanyaan para pengunjung.

Hari semakin malam, kami masih mengantri menunggu giliran. Dalam hati, saya berkata mana mungkin mendapat pelukan Amma di tengah antrian yang semakin panjang.ย 

Kami memutuskan untuk pulang, lalu keluar dari antrian. Tiba-tiba seorang asisten Amma ย menghampiri dan menarik tangan saya menuju mimbar. Orang orang yang mengantri menatap saya dengan heran. Tiba di mimbar, saya duduk bersimpuh, Amma tersenyum, tatapannya penuh kasih, lalu beliau memeluk saya dengan erat sambil membisikan doa dalam bahasa Shansekerta.ย 

Amma bernama asli Sri Mata Amritanandamayi Devi, dilahirkan pada tahun 1953 , di desa Kerala, India. Menurut ibunya , Sri Mata adalah bayi yang unik, ketika dilahirkan tak menangis seperti bayi bayi lainnya, namun ia tersenyum manis sekali. Diusia 5 tahun ia sudah pandai menyanyikan lagu lagu rohani.

Awal kepedulian Amma adalah ketika ia sering menyaksikan penderitaan orang-orang yang kelaparan juga para orang tua yang diabaikan oleh keluarga mereka.ย 

Ia mulai bertanya-tanya dimanakah Tuhan? Mengapa begitu banyak orang menderita? Apa penyebab mereka menderita? Pertanyaan pertanyaan ย itu terus terngiang di telinganya.

Perjalanan spiritual Sri Mata dimulai ketika menginjak remaja. Dimalam sunyi ia selalu berdoa dan bermeditasi mendekatkan diri pada Tuhan. Pada suatu masa ia ย bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Walau jam kerja sangat panjang, ia tak pernah mengeluh dan sebaliknya selalu bersyukur.ย 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun