Mohon tunggu...
Politik

Kiprah Para Mantan Jendral di Dunia Politik

6 September 2017   21:46 Diperbarui: 6 September 2017   21:52 816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.nasional.harianterbit.com

Ketika orde baru berakhir, institusi militer tentu saja sudah tidak bersentuhan dengan aktivitas politik apapun. Hilangnya peran atau hak politik militer pada sekarang ini yakni pada era reformasi ditandai dengan munculnya TAP MPR Nomor VII/MPR/2000 tentang Peran TNI dan peran Polri. Dalam aturan tersebut, pada pasal 5 (2) dikatakan bahwa TNI bersikap netral dalam kehidupan politik, dan tidak melibatkan diri pada kegiatan politik praktis. Dalam hal ini, militer dikembalikan pada fungsi aslinya dan harus fokus sebagai fungsi utamanya untuk alat pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan adanya keputusan ini dapat disimpulkan bahwasannya TNI tidak memiliki hak untuk memilih dan dipilih.

            Namun demikian itu terjadi apabila masih dalam status militer aktif. Pada era reformasi saat ini tidak sedikit ketika kembali menjadi warga sipil, purnawirawan TNI berlomba mengejar status politikus. Sebelum reformasi, sebenarnya tentara mempunyai peran pada berbagai sektor. Mulai dari ekonomi hingga politik. 

Sebenarnya dapat dikatakan bahwa hubungan militer dan politik bermula sejak perang kemerdekaan, karena telah berpartisipasi pada gerakan nasional melawan pemerintah kolonial Belanda, sebagian besar pejabat tinggi militer merasa aspirasi politik mereka harus diakomodasi. Oleh karena itu jika saat ini banyak para purnawirawan jendral yang tidak sedikit berlomba untuk menjadi politikus itu merupakan hal yang tidak terlalu bertolakbelakang.

            Tidak sedikit pula nama para purnawirawan jendral yang sudah sangat melambung tinggi yang juga dikenal sebagai politikus. Indonesia sendiri pernah memiliki pemimpin negara yang berlatarbelakang militer. Presiden ke-2 sekaligus presiden terlama, Soeharto merupakan seorang jendral. Selanjutnya Soesilo Bambang Yudhoyono adalah purnawirawan jendral yang sebelumnya jadi menteri dan kemudian 2 periode sebagai presiden RI. Selain itu juga ada purnawirawan jendral Wiranto. 

Wiranto adalah tokoh senior dalam partai politik. Selain itu meskipun berlatar belakang militer Wiranto pernah menjadi Menko Polhukam. Selanjutnya ada purnawirawan jendral Prabowo Subianto, dengan partai yang didirikannya, Prabowo sempat maju menjadi calon Presiden RI 2014 lalu. Dari partai yang didirikannya, yakni Gerindra, dapat dikatakan menjadi satu-satunya partai yang bertabur bintang militer dari mantan kolonel hingga letnan jendral dengan jumlah lebih dari 30 orang.  Sebenarnya masih banyak lagi purnawirawan jendral yang berkiprah di bidang politik.

            Bisa dikatakan sudah menjadi kepercayaan di negara ini bahwa negara atau daerah akan lebih baik jika dipimpin oleh prajurit. Mengapa demikian, karena dapat dikatakan sebagian orang percaya pemimpin dikalangan militer lebih mudah menegakkan hukum dan tegas menjaga keutuhan NKRI. Mantan tentara tentu saja kaya akan pengetahuan kebangsaan. Hal ini karena pendidikan nasionalisme yang didapat sangat kuat dalam pelatihan seorang tentara yang seharusnya terdapat pada diri seorang negarawan. 

Selain itu seorang jendral sangat berpengaruh terhadap para anak buahnya dan masyarakat pada saat masih aktif. Namun semua itu kembali lagi kepada masyarakat sekarang yang tentu saja lebih cerdas, untuk memilih seorang pemimpin tentu saja kemampuan dan pengalamannya yang mumpuni. Sosok pribadi calon pemimpin harus penuh dengan nilai-nilai baik yang mengedepankan kepentingan rakyat indonesia diatas kepentingan lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun