Mohon tunggu...
Fery Pratama
Fery Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

Saya sekarang masih menjadi mahasiswa di salah satu Perguruan Tinggi di Malang. dengan mengambil jurusan Hukum Tata Negara.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Thanos dan Teori Otoritarian

27 Mei 2019   11:55 Diperbarui: 27 Mei 2019   11:57 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Avangers adalah sebuah karya perfilman yang mengambil genre superhero garapan dari Marvels Studio. Marvels sendiri telah banyak merilis film-film bergenre superhero, dimana seri Avengers ini adalah seri yang menggabungkan para tokoh superhero tersebut dalam satu film. Kemudian pada tahun 2018 kemarin Marvels studio telah merilis serinya yaitu Avangers "Infinity Wars". 

Dimana dalam seri ini para tokoh superhero akan melawan tokoh antagonis yang bernama Thanos. Dimana Thanos bertujuan untuk menghancurkan setengah dari kehidupan yang ada.

Thanos sendiri dalam akhir film Avangers "infinity wars" telah berhasil menghancurkan para pahlawan. Namun, semua itu belum berakhir karena masih akan dilanjutkan di seri berikutnya yaitu Avangers "End Game". 

Thanos sendiri sebenarnya kalau kita lihat adalah seorang tokoh yang ingin adanya suatu keadaan galaksi yang damai, dimana dia juga telah mengungkapkan itu kepada anaknya bahwa dia ingin menciptakan galaksi yang damai yang ia sebut sebagai "planet garden". 

Namun, cara untuk mewujudkan itu yang sedikit ekstrim yang dilakukan oleh Thanos yaitu dengan melakukan pemusnahan terhadap setengah kehidupan yang ada di jagat raya ini. 

Dari situ kita dapat ambil pelajaran bahwasanya setiap tokoh ataupun setiap manusia siapapun itu baik itu superhero, orang biasa bahkan penjahat pasti memiliki konsep untuk hidup damai. 

Namun, proses menuju untuk mewujudkan perdamaian itu yang kadangkala malah membuat atau memicu adanya konflik. Hal tersebut dikarenakan semua pada tidak mau mengalah dan bersama-sama mewujudkan perdamaian, bukan malah egois dengan pandangan perdamaian masing-masing individu.

Memang ketika kita berbicara film banyak hal yang dapat kita pelajari. Karena film sebenarnya bukan hanya sebuah hiburan semata, ada hikmah atau pelajaran yang dapat kita ambil dari adanya film tersebut. 

Begitupun dengan film Avangers "Infinity Wars" ini dengan tokoh antagonis yang fenomenalnya yaitu Thanos. Bahkan kita dapat belajar teori politik dari Thanos tersebut, dimana Thanos sendiri setelah sukses mengumpulkan keenam infinity stones. 

Sehingga hanya dengan jentikan jarinya saja ia dapat mewujudkan mimpinya untuk menghancurkan setengah kehidupan yang ada di jagad raya dengan tujuan untuk membentuk dunia yang Thanos dambakan. 

Kekuatan tersebut dikenal dengan istilah "The Decimation".  Dalam ilmu politik kekuatan tersebut sangat mirip dengan salah satu teori yang ada dalam ilmu politik yaitu teori otoritarian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun