Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Dokumen Rahasia Amerika Serikat Menyebutkan Keterlibatan Soeharto dalam Peristiwa G30S/PKI, Benarkah?

15 September 2020   08:41 Diperbarui: 15 September 2020   21:55 86889
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen rahasia milik Pemerintah Amerika Serikat (AS) terkait tumbangnya rezim Orde Lama dan situasi politik di Indonesia yang mengiringi pada tahun 1965 telah dirilis ke publik dan masuk dalam kategori declassified pada tahun 2017 lalu.

Terdapat 39 dokumen setebal 30.000 halaman yang dibuka ke publik dari 3 lembaga AS yakni National Security Archive (NSA), National Declassification Center (NDC) dan National Archive and Records Administration (NARA).

Dokumen-dokumen tersebut merupakan bagian catatan Kedutaan Besar AS di Indonesia pada masa terjadinya pergolakan politik di Indonesia saat itu, terutama yang berkaitan dengan peristiwa Gerakan 30 S/PKI.

Rentang waktu yang tercatat secara detil dalam dokumen tersebut adalah antara tahun 1964 setahun sebelum Pemberontakan PKI terjadi hingga tahun 1968, setelah Soeharto secara resmi dilantik menjadi Presiden Indonesia ke-2.

Banyak hal yang menarik dalam dokumen rahasia AS itu, termasuk di dalamnya menyebutkan keterlibatan Soeharto dalam G30S/PKI dan pembantaian yang terjadi pada para anggota dan simpatisan PKI setelah peristiwa itu.

Menurut arsip yang selengkapnya bisa dibaca disini. Nama Soeharto beberapa kali disebut dalam dokumen-dokumen tersebut.

Dalam dokumen 29 yang dicatat oleh Kedubes AS pada 27 April 1966 berupa kabel diplomatik yang merupakan rangkuman dari berita Harian Angkatan Bersenjata, media yang saat itu didukung militer.

Koran tersebut menyebutkan bahwa Mao Zhe Dong memerintahkan Aidit untuk melakukan Gerakan 30 September dan membunuh semua pejabat yang reaksioner seperti Nasution, Yani, dan Soeharto.

Menurut catatan kesimpulan yang ditulis oleh pejabat intelejen AS dalam Situs NSA, ia menuliskan bahwa:

"Catatan ini tampaknya ingin menjelaskan bahwa Soeharto adalah target awal Gerakan 30 September. Namun fakta yang terjadi kemudian Soeharto luput dari sasaran, malah bertindak sangat cepat untuk mengambil kendali militer, hal ini sejak lama sudah dilihat sebagai indikasi penting keterlibatan Soeharto dalam aksi Gerakan 30 September"

Namun ada hal yang sedikit kontradiktif mengenai keterlibatan Soeharto dalam konstelasi politik yang sangat panas pada tahun 1965 tersebut, yang juga disebut sebagai kamuflase untuk menegasikan keterlibatannya dalam Gerakan 30 September 1965.

Dalam dokumen lain disebutkan bahwa Soeharto tahu benar atau bahkan memerintahkan pembunuhan massal yang terjadi terhadap orang-orang yang dituduhnya sebagai pendukung PKI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun