Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Alasan Drakor Sangat Diminati, Sementara Sinetron Indonesia Ditinggalkan

30 Juni 2020   12:35 Diperbarui: 30 Juni 2020   12:34 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya sebenarnya tak terlalu menyukai Drama Korea (Darkor) maupun Sinetron Indonesia, namun terkadang saya penasaran juga mengapa kok drakor bisa begitu disukai oleh masyarakat Indonesia dan dunia.

Sementara sinetron Indonesia kini mulai banyak ditinggalkan bahkan dalam beberapa kesempatan sering dijadikan bahan olok-olok oleh sebagian masyarakat yang pada saat bersamaan menyukai Drakor.

Padahal jika kita amati sebenarnya cerita soap opera semacam drakor dan sinetron tak terlalu berbeda. Walaupun saya harus akui bahwa genre Drakor lebih beragam dan terlihat mampu mengaktualisasikan kehidupan manusia modern dalam alur ceritanya

Walaupun basisnya genre drama, namun background ceritanya beragam mulai dari romansa, komedi, persahabatan, layanan kesehatan, hukum, dunia kriminal, horor, misteri, militer, bahkan fantasy.

Sementara Sinetron Indonesia, ceritanya monoton dari itu ke itu saja. Pertikaian keluarga yang disebabkan oleh perebutan harta atau masalah perjodohan. Kemudian ada horor, atau action yang banyak berbasis ilmu-ilmu berbau klenik.

Hal utama yang membuat Drakor dipuja bahkan memiliki banyak  penggemar fanatik ialah alur cerita yang digarapnya sangat jelas dan benar-benar setia pada skenario  yang telah ditetapkan jauh sebelum produksi film seri itu dibuat.

Jadi mereka itu dari awal proses produksi sudah menetapkan berapa banyak episode yang akan dibuat, skenarionya sudah tersusun hingga akhir episode, tempo antar konfliknya terjaga dengan baik.

Kehidupan dan karakter tokoh utamanya digarap sangat fokus tak melebar kemana-mana. Mereka pun mampu menjaga emosi penonton dan rasa penasaran dengan plot twist yang tepat tak terlalu berlebihan walaupun tak seefesien film seri produksi industri film Amerika atau Eropa.

Sangat berbeda dengan sinetron Indonesia. Kebanyakan alur ceritanya hanya jelas di episode-episode awal saja.

Semakin lama alurnya semakin tidak jelas melebar kemana-mana, tempo ceritanya tak terjaga dilambat-lambatkan terkesan hanya untuk memanjangkan durasi.

Ssbagai contoh, saya beberapa kali menonton sinetron Indonesia "Dunia Terbalik", sinetron ini sebenarnya idenya cukup menarik, berkaitan dengan sebuah kondisi yang lekat dengan situasi sehari-hari disebuah wilayah yang merupakan sentra Tenaga Kerja Wanita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun