Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Bukan karena Banjir Anies Baswedan Dibully

26 Februari 2020   06:57 Diperbarui: 26 Februari 2020   14:50 2188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banjir lagi... banjir lagi, seminggu 3 kali banjir terjadi di Jakarta dan beberapa kawasan penyangganya. Kawasan yang biasanya tak pernah terdampak banjir sebelumnya, kini terendam.

Seperti Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo (RSCM) misalnya, air menerobos  masuk menggenangi bagian selasar bahkan masuk hingga ruang MRI, yang membuat alat medis tersebut rusak.

Sudah dapat diperkirakan hujatan dan bully-an, langsung datang menghujam ke arah Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Mulai dari sindiran halus hingga yang kasar.

Media sosial dipenuhi dengan hujatan-hujatan seperti itu, walaupun pada saat bersamaan banyak juga yang membela mati-matian Anies.

Banjir di Jakarta sejatinya sudah berlangsung sangat lama mulai dari abad pertengahan, jaman penjajahan Belanda hingga jaman Indonesia Merdeka dan Indonesia modern saat ini.

Tak ada satu pun Gubernur DKI Jakarta yang benar-benar mampu menanggulangi banjir di Jakarta. 

Jokowi dan Ahok, Gubernur sebelum Anies pun tak mampu menghilangkan banjir dari Jakarta. Bahkan saat duet Jokowi-Ahok memimpin Jakarta pada tahun 2013 banjir besar melanda Jakarta.

Bunderan Hotel Indonesia dan Istana Negara yang sebelumnya tak pernah tersentuh banjir, saat itu terendam banjir akibat luapan sungai yang jebol di sekelilingnya.

Lantas kenapa Anies Baswedan kok harus mengalami cercaan dan hujatan begitu rupa? Padahal tak kurang daerah lain diluar Jakarta pun banjir terjadi, seperti Jawa Barat, Jawa Timur dan beberapa daerah lain di luar Pulau Jawa.

Saya sih melihat karena, Jakarta merupakan Ibukota Negara sehingga mendapat sorotan lebih dari berbagai pihak dibanding daerah-daerah lain.

Politik, ini lah hal yang paling signifikan memicu hujatan dan bully-an ketika banjir terjadi di Jakarta, terutama di media sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun