Mohon tunggu...
F. Norman
F. Norman Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Pemerhati Sosial dan Politik Amatiran....

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sejak 2012 PBNU Sudah Bersedia Memafkan PKI dengan Syarat Ini

25 September 2017   13:01 Diperbarui: 25 September 2017   13:16 1126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H As'ad Said Ali menjelang acara Tahlil dan Pembacaan Doa untuk Para Kiai dan Santri Korban PKI di aula kantor PBNU, Jakarta, Senin (1/10/12) Dok: nu.or.id

Di tahun 2012, PBNU pernah mengeluarkan pernyataan resmi bahwa demi membangun Indonesia ke depan yang utuh dan tanpa diskriminasi NU bersedia memaafkan PKI sejauh mereka minta maaf atas yang mereka lakukan yaitu pemberontakan di tahun 1926, 1948 dan aksi sepihak mereka pra 1965. Pernyataan tertulis dibuat oleh Wakil Ketua Umumnya saat itu KH. As'ad Said Ali terpampang di laman PBNU online.  

Dengan syarat yang sangat mudah ini (cuma mengucapkan satu kata "MAAF"), anehnya ex PKI dan simpatisannya yang tidak tahu diuntung itu, tidak pernah menyambut uluran tangan PBNU ini. Malah sampai sekarang mereka asyik menebar cerita bohong bahwa PKI tidak terlibat kudeta saat G30/S, merongrong Pemerintah/Ulama untuk memaafkan mereka plus kompensasi. 

Dan ujung-ujungnya seperti sudah kita mahfumi mereka akan meminta pencabutan Tap MPR No XX Tahun 1966 yang menghambat kemunculan mereka selama ini. 

Sejarah Kelam Yang Tak Terlupakan

PBNU mempunyai pandangan bahwa sejarah perlu dipahami secara utuh dan berkesinambungan. Pemahaman sejarah yang hanya dengan membaca potongan-potongan fragmen, sementara sebagian fragmen telah dipenggal dan ditutup-tutupi, akan melahirkan pemahaman menyimpang. Tidak hanya itu, bahkan bisa memutarbalikkan fakta dalam peristiwa. Hal itu terjadi di tengah bangsa ini dalam memahami sejarah pemberontakan PKI.

Dalam pandangan sejarah kontemporer ada fakta yang diputar balikan:

1. PKI hanya dianggap membuat manuver hanya tahun 1965. Itu pun juga tidak sepenuhnya diakui, sebab peristiwa berdarah  itu dianggap hanya manuver TNI Angkatan Darat. 

2. Dibuat kesimpulan bahwa PKI tidak pernah melakukan petualangan politik. Mereka dianggap sebagai korban konspirasi dari TNI AD dan ormas Islam anti PKI seperti NU dll.

Padahal kita ketahui pemberontakan PKI pertama kali dilakukan tahun 1926, kemudian dilanjutkan dengan Pemberontakan Madian 1948 dan dilanjutkan kembali pada tahun 1965 adalah suatu kesatuan sejarah yang saling terkait. Para pelakunya saling berhubungan. Tujuan utamanya adalah bagaimana mengkomuniskan Indonesia dengan mengorbankan para ulama dan aparat negara.

Pemberontakan Madiun 1948  yang dilakukan PKI beserta Pesindo dan organ kiri lainnya menelan ribuan korban baik dari kalangan santri, para ulama, pemimpin tarekat, yang dibantai secara keji. Selain itu berbagai aset mereka seperti masjid, pesantren dan madrasah dibakar. 

Demikian juga kalangan aparat negara baik para birokrat, aparat keamanan, poliisi dan TNI banyak yang mereka bantai saat mereka menguasai Madiun dan sektarnya yang meliputi kawasan startegis Jawa Timur dan Jawa Tengah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun