[caption caption="Pantai Lobo, Miangas"][/caption]Kecuali Musim Angin Barat, musim lainnya di Pulau Miangas senantiasa menarik disaksikan serta dirasakan apalagi diabadikan dalam bentuk foto pemandangan terlebih menggunakan kamera DSLR yang dilengkapi dengan lensa tele. Kegiatan tradisional senantiasa tersaji bagi pengunjung yang ingin menikmati suasana Pulau Miangas dengan ciri khasnya yang menjaga kearifan lokal dan tak pernah terusik modernisasi ini.
Selain itu, musim apapun di Pulau yang pernah dikenal dengan Las Palmas ini, arsitektur khasnya hadir dengan ciri tersendiri dalam perpaduan harmonis yang menyatu dengan alam sekitarnya.
[caption caption="'Pajeko' jemput penumpang Kapal"]
Pulau Miangas, satu pulau kecil yang terpencil di ujung paling utara Indonesia menjadi destinasi tersendiri bagi para petualang. Mereka hanya bisa mengeksplor keindahan alam Miangas hanya dalam hitungan jam! Â 2-3 Jam saja selama Kapal Pelni atau Kapal Perintis bersandar dan naik Kapal lagi meneruskan petualangannya ke Pulau-pulau lain yang disinggahi.
Sayangnya, Keindahan Pulau Miangas hanya dapat dinikmati oleh para petualangan saja atau pengunjung yang datang untuk misi tertentu termasuk rombongan pejabat Pemda atau mahasiswa yang melakukan KKN disana namun belum bisa dijadikan destinasi baru wisata bahari, belum dapat dinikmati wisatawan.
Bandara Miangas, Ancam Mata Pencaharian Warga ?
[caption caption="Kelapa Cungkil Miangas"]
Walau kelapa cungkil ini memiliki nilai jual yang sangat rendah yakni sekitar Rp.3.500,-(2013) akibat dipotong upah angkut ke Palka Kapal Perintis dan biaya angkut ke Pelabuhan Bitung, warga miangas tetap menproduksi kelapa-kelapa cungkil ini sebagai mata pencahariannya, ikan kurang begitu bisa diandalkan karena sebagian besar warga miangas adalah nelayan juga yang kesehariannya menangkap ikan secara tradisional di perairan laut miangas sementara kapal cold storage hanya berlabuh sampai Pulau Karatung.
Bandara Miangas, Membuka Destinasi Baru Wisata Bahari Â
Warga Miangas seharusnya tidak perlu khawatir, sebaliknya justru harus menyambut gembira kehadiran Bandara Miangas yang paling modern di Perbatasan Negara ini. Pasalnya kehadiran Bandara ini bukan hanya diperuntukan Pejabat Pemda atau TNI yang akan berkunjung melihat situasi perbatasan Negara melainkan membuka isolasi daerah terluar dan daerah-daerah yang memiliki lokasi geografis sulit dan seringkali tidak bisa ditembus dengan transportasi laut saat musim badai karena ombaknya terlampau tinggi. (Sumber). Diharapkan warga miangas tak lagi makan laluga (talas hutan) saat musim badai datang karena bahan pokok bisa dikirim melalui udara dan papa mama tidak lagi bakalahi akibat tidak ada rokok lagi yang dijual disana selama musim badai.
[caption caption="Tanjung Wora, Miangas"]