Mohon tunggu...
Odilia Fenta
Odilia Fenta Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Konvergensi dan Dampak Multimedia pada Konten Berita

7 September 2017   07:08 Diperbarui: 7 September 2017   08:44 1102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jurnalisme Multimedia adalah praktik jurnalisme dimana penyebaran informasinya melalui dua atau lebih jenis media berbasis internet atau penyebaran konten beritanya melalui beragam jenis platformatau konvergensi/integrasi/gabungan media. Demi mengikuti perkembangan jaman, jurnalisme dewasa ini telah sedikit banyak memanfaatkan peran multimedia dalam menjalankan kegiatan jurnalistiknya. Jurnalisme multimedia sangat erat kaitannya dengan konvergensi media akan teknologi komunikasi, industri media, dan strategi editorial dalam manajemen newsroom.Jurnalisme multimedia menjadi tanda kemunculan jenis praktik jurnalisme yang baru.

Kajian jurnalisme kontemporer mendefinisikan jurnalisme multimedia dalam dua arti, yakni menekankan laju perkembangan teknologi yang sangat cepat. Dalam definisi pertama, para ilmuwan percaya bahwa World Wide Web dianggap sebagai hal fundamental yang digunakan oleh newsroom dalam menyampaikan informasi yang berhubungan dengan penonton. Jurnalisme multimedia dalam menyampaikan konten beritanya, yakni dengan menggunakan beragam elemen media, seperti teks, audio, video, gambar, dan lain-lain.

Kondisi konvergensi media dan platform silang dalam produksi berita terbaru merupakan kondisi yang umum dilakukan oleh media. Tanpa mengadopsi teknologi informasi tersebut, jarang media itu dapat bertahan. Bahkan, bisa jadi media cetak akan digantikan oleh bentuk media lain seperti yang terjadi pada Chicago Tribune, the Tucson Citizen, dan The Ann Arbor (www.tempo.com, diakses 2 November 2015) Banyak koran di Amerika Serikat yang tengah berjuang untuk tetap bisa bertahan, akibat kehilangan pembaca yang beralih ke Internet, pendapatan iklan menurun jauh, dan tingkat sirkulasi yang semakin menipis.

Derita ini ditambah dengan kondisi resesi ekonomi di Amerika Serikat, yang menyebabkan banyak perusahaan mengurangi belanja iklan.. Selain itu, fenomena perkembangan blogger dan citizen online journalism yang begitu pesat di negara maju juga menjadi pemicu berkurangnya khalayak media cetak.

Konvergesi berarti penyatuan antara media cetak, online, televisi dan radio. Sedangkan platform silang berarti bahwa konten media dapat dimuat pada berbagai jenis media. Konvergensi telah mengubah cara pembuatan berita. Digitalisasi dan konvergensi teknologi berarti bahwa batas-batas platform media lebih mudah untuk diseberangi. Konten dapat dengan mudah dibagi antar-wartawan membuat berita untuk televisi, radio dan web.

Kehadiran jurnalisme multimedia membawa dampak terhadap konten media itu sendiri. Pada jaman konvergen seperti ini, ruang lingkup jurnalisme telah berkembang dengan hadirnya multimedia. Perkembangan ini sebagai alternatif dalam produksi dan konsumsi konten berita konvensional. Masyarakat menjadi lebih familiar dengan munculnya grafik, video, ataupun gambar sebagai elemen tambahan dalam jurnalisme.

Hal utama yang membedakan antara jurnalisme multimedia dengan jurnalisme konvensional adalah pemanfaatan multimedia itu sendiri. Apa itu multimedia? Seperti yang telah dituliskan sebelumnya, multimedia merupakan satu kesatuan yang terdiri dari beragam elemen media dalam penyampaian informasi, yakni teks, gambar, video, audio, grafik, animasi, dan lain sebagainya.

Jika dibandingkan dengan jurnalisme konvesional, jurnalisme multimedia dianggap lebih efektif dalam menyampaikan sebuah pesan dewasa ini. Hanya dengan  membaca teks, otak manusia menyerap sejumlah besar informasi saat pesan bersifat audiovisual. Selain lebih menarik, konten berita yang disampaikan melalui beragam media menjadi lebih mudah dipahami.

Pemahaman isi dan perolehan pengetahuan dianggap sebagai satu efek media yang paling terlihat. Pesan yang dikirimkan melalui media audiovisual dianggap lebih menggugah dan  meningkatkan respons emosional, sekaligus membawa pada memori yang lebih baik. Di satu sisi, penelitian psikologis menunjukkan bahwa beberapa "emosi negatif meningkatkan perhatian, minat, dan pembelajaran audiencesterhadap konten yang disediakan media tersebut. Ketika sebuah cerita jurnalistik memicu kemarahan, penonton cenderung mengingat laporan berita, merangsang minat politik sehingga meningkatkan kualitas pembelajaran. Penyampaian berita melalui platform-platform dan konten multimedia memberikan informasi tambahan dan sudut alternatif saat melaporkan berita.

Menggabungkan gambar, audio, dan kata-kata dalam konteks multimedia, akan membawa pada memori dan pemahaman konten yang lebih baik. Kita dapat melihat penyampaian berita dengan jurnalisme multimedia dalam sebuah laporan berita yang dipublikasikan melalui Internet, dengan memasang wawancara video real-time korban gempa bumi dengan sebuah bagan yang menjelaskan berbagai skala gempa, secara efisien dapat menginformasikan kepada masyarakat tentang pengetahuan tentang gempa bumi.
Berikut dilampirkan beragam konten-konten media yang berbasis jurnalisme media, yakni terdiri dari platform-platformmedia dalam penyampaian pesannya. Kali ini penulis mengambil contoh dari beberapa berita yang dimuat di dalam media berita online,yakni VIK Kompas dan Tempo.co. Dalam satu tulisan berita, terdapat kompleksitas media dalam penyampaiannya. Mulai dari teks, gambar, video, animasi, maupun grafik.

Teks

3 Hari Terapung Di Laut, 4 Korban Kapal Tenggelam Ditemukan.  Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol. Kompas.Com - 24/08/2017, 05:59 Wib

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun