Mohon tunggu...
Fenomenye _
Fenomenye _ Mohon Tunggu... -

fenomenye is me

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Makan Sepuasnya di Pesta Orang? Pede Aja Lagi!

16 April 2013   13:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:07 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13636578301778661467

[caption id="attachment_243229" align="aligncenter" width="640" caption="graphic by @fenomenye"][/caption] Sebuah pesta, terutama resepsi kawinan, selalu menjadi ajang gosip-gosip bertebaran. Dari soal pakaian hingga makanan. Inilah ajang di mana mulut-mulut gatal selalu mencoba mencari celah sebagai bahan gosip. Pakaiannya besan terlalu sempit, make-up pengantin terlalu tebal, warna dekorasinya nggak matching, sampai ke soal makanan yang cepet habis. Nggak cuma tuan rumah yang bakal diserang soal makanan, sesama tamu pun akan melirik satu sama lain untuk menilai cara makan tamu lainnya. Ngambil nasi kebanyakan beserta lauk pauknya bisa dianggap nggak sopan bin rakus. Yah, memang begitulah repotnya hidup di negeri komentator, setiap tindakan pasti menuai komentar. Tapi don’t worry deh, kalau anda memang merasa nggak cukup hanya makan sedikit di sebuah pesta kawinan, ada strategi khusus yang bisa diterapkan. Jika makanan hanya terpusat di satu atau dua meja besar saja, maka bertindaklah tenang saat mengambil makanan. Mau lauknya banyak tapi nggak ketahuan orang lain? Sembunyikan potongan ayam, ikan atau udang di balik kerupuk. Kalau mau nasinya banyak, lauknya banyak, sambelnya banyak, krupuknya banyak tanpa diomongin orang? Kuncinya adalah pede alias percaya diri. Resiko dilirik orang sambil mengernyitkan dahi pasti ada, tapi pastikan di sekeliling anda bukanlah tamu-tamu yang kenal dengan anda. Gosip hanya beredar di kalangan yang anda kenal. Nah kalau pas anda ngambil makanan banyak banget saat orang-orang yang melihatnya bukanlah orang yang mengenal anda, dijamin tak akan ada gosip yang beredar soal kelakuan anda. Makanya lihat situasi kalau mau action di meja makan. Hindari pula juru kamera video maupun fotografer yang suka ngambil gambar orang lagi ngambil makanan. Ini namanya menghindari barang bukti. Kalau pas kerekam anda ngambil makanan porsi besar sampai menuh-menuhin piring, bisa jadi anda bakal segera ngetop dengan reputasi rakus saat gambar atau video anda beredar lewat jejaring sosial atau YouTube. Kalau pas ketemu tuan rumah yang cerewet juga repot. Tuan rumah model ini akan mencocokkan jumlah uang sumbangan di amplop anda dengan gambar saat anda ngambil makanan. “Idih pelit banget sih?! Nyumbang cuma dua puluh ribu makannya kayak orang habis nyangkul kebun lima hektar!” Paling enak kalau di resepsi itu makanan tersebar di meja-meja terpisah per menu atau yang sering disebut gubuk. Anda bisa puas mencoba seluruh makanan dengan strategi gerilya. Tapi usaha ini bisa berhasil kalau anda datang paling awal saat acara dimulai. Pastikan anda sudah berdiri di gubuk yang kira-kira paling laris diserbu, misalnya gubuk kambing guling. Saat acara sah dimulai, anda pasti dapat giliran pertama kebagian kambing guling itu. Nah, setelah itu baru pindah-pindah gubuk lainnya dengan memperhatikan hal-hal yang telah kita bahas sebelumnya, yakni hindari tamu lain yang dikenal dan hindari juru kamera serta fotografer. Hmm, tertarik mau nyoba strategi makan sepuasnya tanpa takut digosipin orang? Silakan saja deh, tapi saya tidak menjamin keberhasilan seratus persen karena tergantung situasi dan kondisi, juga kesiapan mental anda. Kegagalan hanya akan menimbulkan perasaan malu dan resiko diomongin orang. Sekian.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun