Mohon tunggu...
Fenny Trisnawati
Fenny Trisnawati Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar

Manusia cuma bisa usaha, Tuhan yang tentukan.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Mengintip Bandara YIA di Tengah Gempuran Wabah Covid 19

8 Mei 2020   21:04 Diperbarui: 8 Mei 2020   21:02 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengintip bandara YIA sebelum pemberlakuan Pelarangan mudik

Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) terletak di Kabupaten Kulonprogo Yogyakarta. Bandara ini beroperasi menggantikan bandara Adisucipto, sehingga pada 31 Maret 2020 semua penerbangan domestik dan internasional dipindahkan ke bandara baru tersebut, dengan demikian bandara YIA telah beroperasi penuh.

Untuk mencapai bandara YIA, transportasi publik yang dapat digunakan antara lain kereta api dan bus shuttle DAMRI. Saya akan berbagi pengalaman menggunakan DAMRI sebagai alternatif transportasi publik baru menuju bandara YIA.

DAMRI merupakan minibus dengan kapasitas 10 penumpang. Minibus ini menurut saya cukup nyaman dan dilengkapi dengan AC.  Jarak antara kursi penumpang cukup lega dengan rest leg pada tiap kursi. Ada fasilitas hiburan berupa DVD. Saya berangkat dari Sleman City Hall (SCH). Minibus ini berangkat paling pagi pada pukul 4. Selanjutnya tiap 45 menit bus akan berangkat. Waktu tempuh bus dari SCH hingga bandara YIA sekitar 1 jam pada waktu itu. Asumsi saya karena adanya wabah Covid-19 yang menjadikan lalu lintas lebih sepi dari biasanya, sehingga waktu tempuhnya bisa lebih singkat.

Bandara YIA besar dan terbilang sepi. Parkiran kendaraan banyak yang kosong. Wabah Covid-19 menjadikan masyarakat membatasi aktivitas fisik termasuk berpergian. Sangat ironis, karena bandara ini baru saja beroperasi penuh ditengah wabah covid 19 yang melanda.

Di pintu masuk, penumpang diperiksa suhu tubuhnya. Kemudian dipersilahkan masuk untuk cek in di counter.

dokpri
dokpri
Suasana counter cek in pun nampak sangat lengang dengan jumlah penumpang yang tidak seberapa. Saya bisa membayangkan betapa terpukulnya penerbangan dengan adanya wabah ini. Maskapai harus tetap terbang walaupun jumlah penumpang sangat kurang, bahkan tidak mencapai separuh dari kapasitas penumpang pesawat. Sepi yang terasa aneh ditengah megahnya bandara baru YIA.

Karena masih baru banyak counter jualan yang ada masih kosong, atau bisa jadi mereka terdampak wabah sehingga belum bisa beroperasi normal. Karena seperti yang diketahui bersama, bahwa sejumlah gerai makanan ternama menutup counternya yang berada di pusat perbelanjaan dan di sejumlah tempat lain. Penutupan itu dilakukan dengan pertimbangan menurunnya penjualan, sehingga pendapatan tidak mampu menutupi biaya operasional.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Hal yang menarik menurut saya adalah letak bandara yang berada dekat dengan pantai. Sehingga dari ruang tunggu, penumpang dapat melihat pesawat yang parkir dan deburan ombak di kejauhan. Kemegahan dan keindahan pintu gerbang masuk Yogyakarta via udara ini tidak diragukan lagi.

dokpri
dokpri
Gambar ini diambil sebelum dilakukan pelarangan mudik oleh menteri perhubungan. Pelarangan mudik dilakukan untuk memutus rantai penyebaran covid 19. Semoga wabah ini cepat berlalu dan pariwisata kembali bergairah, baik oleh wisatawan domestik maupun oleh wisatawan mancanegara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun