Mohon tunggu...
Humaniora

Apakah Kaum Wanita Sudah Mendapatkan Kesetaraaan di Era Reformasi?

19 Mei 2017   09:27 Diperbarui: 19 Mei 2017   10:02 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

APAKAH KAUM WANITA SUDAH MENDAPATKAN KESETARAAN DI ERA REFORMASI ???

Pancasila merupakan ideology negara republik Indonesia karena nilai-nilai pancasila membawa negara menuju ke arah yang lebih baik, salah satunya hal kesetraan gender, kesetaraan merupakan hal yang bukan asing lagi untik di dengar. Kesetaraan sama dengan keadilan bagi semua warga negara Indonesia, salah satunya kesetaraan bagi laki-laki dan perempuan dala hal apapun baik dalam hal, pendidikan, ekonomi, pekerjaan dan bnyak hal yang lainnya, kita ketahui untuk memperoleh kesetaraan bagi wanita sangatlah tidak mudah. Dari era zaman orla hingga reformasi masih saja terjadi pemaslahan dalam kesetaraan ini.banyaknya  dari kaum wanita yang tidak mendapakan hak mereka salah satunya dalam mencari pengetahuan atau pendidikan kaum wanita dianggap tidaklah penting untuk mencari ilmu karena kaum wanita hanya sebagai pesuruh seperti budak.

Maka dengan itu pendidikan hal yang utama sangatlah penting bag kauw laki-laki dan kaum wanita, akan tetapi kenyataanya sangatlah berbeda jauh, hanya kaum laki-laki saja yag berhak dalam hal pendidikan, kaum wanita hanya sebagi pesuruh dan pengasuh bagi anak-anaknya. Hal pendidikan itu sangatlah tidak penting di anggap, karena yang mengontrol negara atau yang sebagai pemimpin adalah laki-laki. Pada saat ini atau pada zaman reformasi ini pun masih terlihat Nampak jelas masih adanya kaum perempuan yang tertindas, seperti banyaknya kaum wanita yang menikah dibawah umur hanya untuk memenuhi kemauan orang tua, orang tua tidak memikirkan masa depan anaknya, mereka berfikir bahwa masa depan anaknya terletak pada laki-laki yang akan di nikahinya kelak sehingga terjadilah pernikahan dini atau pernikahan bawah umur, terutama terdapat pada desa-desa atau pelosok-pelosok. Sangat banyak yang menikah di bawah umur salah satunya di Lombok, di daerah Lombok utara disana saya banyak sekali menemukan kaum wanita yang seharusnya masih mengejar cita-cita dan masa depannya, terkadang factor ekonomi juga sangat berpengaruh dalam kesetaraan gender ini.

Mungkin sudah tidak asing dengan kata ‘’ laki-laki yang wajib mencari nafkah’’ dalam agampun sangat membenarkan bahwa memang kaum laki-laki lah yang mencari nafkah. Tapi pada kenyataanya masih saja ada kaum wanita yang mencari nafkah sendiri, memang tidak ada salahnya kaum wanita juga mencari nafkah selama suami atau kaum laki-laki mengizinkan, itu hal yang sah-sah saja bila sebaliknya mungkin itu tidaklah wajar yang mana hanya kaum wanita yang mencari nafkah  banyak kita tenui contohnya adalah:

  • Masih banyak kaum wanita yang bekerja meranrau ke negri oranag
  • Banyak wanita yang mengalami penganiayaan yang dilakukan oleh kaum laki-laki
  • Masih adanya keterbatasan kaum wanita untuk bisa menjalankan pendidikan
  • Tidak memberikan kesempatan bagi kaum wanita dalam
  • Selalu menganggap bahwa kaum wanita itu lemah

dan laki-laki yang menghmbur hamburkan uang. Kerjasama sangatlah pentingdalam membina atau memimpin, karena itu kesetaraan antara kaum laiki-laki dan kaum wanita sangatlah penting,

Maka dari itu mari kaum wanita untuk bangkit dari keterpuruan yang sudah-sudah ini kita harus membuktikan bahwa kita sebagai kaum wanita juga sangat lah penting bagi negar ini,dengan cara selalu meningkatkan pengetahuan dengan mengikuti pendidikan yang sudah di perogramkan oleh pemerintah, kita harus buktikan kepada kaum laki-laki bahwa kita sebagai kaum wanita bisa melakukan hal yang di kerjakan oleh kaum laiki-laki, sebagai kaum wanita harus lebih giat belajar untuk mejadi kepribadianyang lenih baik dan lebih di hormati oleh kaum laki- laki kita juga harus membuktikan bahwa kaum laki-laki sangat membutuhkan kaum wanita, menjadi sosok wanita yang cerdas, pintar dan pandai tetntu saja kita pasti mendpatkan kesetatraan. Dan kita sebagai kaum wanita tentu di hormati dengan bermodalkan pengetahuan atau ilmu yang luas dalam berbagai hal

Sebagai kaum wanita kita juga ikut berperan aktif dalam memajukan negara kita yang tercinta ini negara kesatuan republik Indonesia,  dengan cara ikut berpatisipasi dalam bidang politik, sosial budaya, ekonomi dan yang lain, ikut membantu agar bisa mencapai tujuan nilai-nilai pancasila,

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun